
JAKARTA (ISL News) - Kian meningkatnya kegiatan di masyarakat, baik di Indonesia maupun di mayoritas negara membuat permintaan akan kendaraan, khususnya CBU, turut terkena imbas positifnya. Di sisi lain, meningkatnya aktivitas di sejumlah industri turut memberikan dampak positif pada kian meningkatnya taraf hidup masyarakat sehingga juga turut membawa imbas baik pada industri otomotif.
Tercatat dalam dua bulan terakhir di awal tahun ini,
permintaan akan CBU mengalami kenaikan pertumbuhan yang jauh lebih baik dari
pertumbuhan tahun lalu, baik dari segmen ekspor dan import CBU. Bahkan tidak
ketinggalan di segmen domestic. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC Car
Terminal/IPCC) sebagai perusahaan yang menangani bongkar muat kendaraan
tentunya turut merasakan dampak positif dari peningkatan pertumbuhan CBU
tersebut.
Dari data yang diperoleh di Terminal IPCC, di Terminal Internasional IPCC tercatat dalam dua bulan terakhir di awal tahun ini tercatat jumlah CBU ekspor yang ditangani mencapai 57.831 unit atau mengalami kenaikan sebanyak 60,30% (year on year/YoY) dari periode yang sama di tahun lalu yang mencapai 36.076 unit.
Pada import,
tercatat sebanyak 14.807 unit di periode tersebut atau bertumbuh sebanyak
115,34% (YoY) dari periode yang sama di tahun sebelumnya dengan jumlah 6.876
unit. Adapun kenaikan tersebut, melampaui kenaikan di tahun sebelumnya (2022)
dimana pertumbuhan ekspor dan impor di tahun tersebut ialah sebesar -27,69%
untuk ekspor dan impor yang masih dapat bertumbuh positif di angka 21,10%.
Secara total, jumlah CBU yang ditangani oleh Terminal Internasional IPCC berjumlah sebanyak 72.638 unit untuk periode dua bulan pertama di tahun ini atau meningkat 69,11% (YoY) dari periode yang sama di tahun lalu yang mencapai 42.952 unit. Sementara itu, untuk Terminal Domestik IPCC telah ditangani CBU sebanyak 59.420 unit atau mengalami pertumbuhan positif 43,75% (YoY) dibandingkan tahun lalu yang mencapai 41.337 unit.
Adapun kontribusi sebanyak 59.420 unit CBU tersebut
berasal dari sejumlah Terminal Satelit yang telah dioperasikan oleh IPCC di
sejumlah wilayah strategis. Diantaranya, Terminal RoRo Belawan yang memberikan
kontribusi sebanyak 13.433 unit atau naik 16,17% (YoY) dalam dua bulan terakhir
di tahun ini. Lalu, juga ada kontribusi dari Terminal Dwikora, Pontianak yang
ditangani sebanyak 4.930 unit dengan pertumbuhan 1,42% (YoY), dan sebanyak
14.079 unit dikontribusi oleh Terminal RoRo, Makasar dimana di tahun lalu belum
memberikan kontribusi. Adapun selebihnya, penanganan CBU di Terminal Domesti
IPCC mayoritas masih berasal dari Tanjung Priok, Jakarta dengan jumlah sebanyak
26.978 unit atau naik 8,36% dari periode dua bulan yang sama di tahun lalu.
Manajemen melihat adanya kesinambungan antara kebijakan relaksasi terhadap industri kendaraan bermotor dan kebijakan lainnya yang akomodatif serta responsif dimana Pemerintah juga akan terus melakukan sinergi antara pemangku kepentingan, baik secara fiskal dan moneter untuk dapat berjalan secara baik, sehingga mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Kondisi ekonomi Indonesia yang kian membaik yang berimbas pada pertumbuhan permintaan akan kendaraan, khususnya CBU di masyarakat.
Dari data yang disajikan oleh Terminal IPCC, khususnya di Terminal
Domestik memperlihatkan adanya peningkatan bongkar muat kendaraan di sejumlah
wilayah Terminal Satelit IPCC yang mengindikasikan kian pulihnya permintaan
akan produk kendaraan CBU.
Ke depan,
tentunya Manajemen dengan seluruh kru dan para pekerja IPCC tetap berupaya
menjaga momentum peningkatan permintaan ini dengan meningkatkan pelayanan
bongkar muat kendaraan kepada para pelanggannya. Excellent operation
menjadi target dari IPCC demi menjaga kualitas pelayanan sehingga alur
penanganan kendaraan dalam satu rantai ekosistem distribusi otomotif dapat
terjaga dengan baik yang pada akhirnya dapat memberikan nilai tambah kepada
para stakeholders, baik pelanggan, mitra, dan para pemegang saham IPCC.
(Redaksi ISL News/Corcom
IPCC/email:islnewstv@gmail.com).