
JAKARTA (ISL News) - Meningkatnya kegiatan bongkar muat kendaraan di Terminal IPCC, baik di Terminal Internasional maupun Domestik memberikan peningkatan kinerja kepada PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC Terminal Kendaraan / IPCC) sepanjang tahun 2022.
Kondisi ini
termasuk kontribusi dari sejumlah Terminal Satelit dimana sepanjang tahun 2022
mampu memberikan kontribusi secara penuh seiring imbas realisasi dari rencana
ekspansi IPCC ke sejumlah wilayah di luar Jakarta.
Andi Hamdani, Pelaksana Harian Direktur Utama IPCC mengatakan bahwa membaiknya kondisi ekonomi global dan nasional memberikan kontribusi positif terutama pada permintaan kendaraan dan berimbas positif pada kegiatan bongkar muat di Terminal IPCC.
“Kami melihat kondisi ekonomi nasional yang kian membaik
berkontribusi positif pada meningkatnya permintaan akan kendaraan di
masyarakat. Tidak hanya itu, kondisi global yang turut membaik juga berdampak
positif pada peningkatan ekspor-impor kendaraan. Hal ini tentunya berimbas
positif pada kegiatan bongkar muat kendaraan di Terminal kami yang menunjukan
peningkatan yang luar biasa dicapai sepanjang tahun 2022.” Tutur Andi di
sela-sela kegiatannya mengawasi jalannya bongkar muat di dermaga IPCC.
Sepanjang tahun
2022, IPCC mampu meraup pendapatan sebanyak Rp726,57 miliar atau naik 40,58%
secara year on year (YoY) dari pencapaian di tahun sebelumnya sebesar Rp516,84
miliar. Raihan pendapatan tersebut dikontribusi dari peningkatan Pelayanan Jasa
Terminal yang naik 40,35% YoY menjadi Rp671,07 miliar.
Sementara itu,
Pelayanan Jasa Barang turut memberikan kontribusi positif dengan kenaikan
sebanyak 18,06% YoY menjadi Rp38,43 miliar. Selain itu, kontribusi dari
pendapatan Pelayanan Rupa-rupa Usaha dan Pengusahaan Tanah, Bangunan, Air, dan
Listrik (TBAL) masing-masing memberikan kontribusi sebesar Rp8,81 miliar dan
Rp8,25 miliar dengan kenaikan masing-masing 76,90% dan 614,99% secara YoY.
Dari sisi beban,
IPCC mencatatkan adanya kenaikan. Beban Pokok Pendapatan mengalami kenaikan
19,19% (YoY) menjadi Rp379,73 miliar seiring dengan meningkatnya kegiatan di
lapangan Terminal IPCC. Di sisi lain, Beban Umum dan Admisnistrasi serta Beban
Keuangan IPCC mencatatkan kenaikan masing-masing 27,67% dan 7,61% secara YoY
menjadi Rp88,90 miliar dan Rp58,60 miliar.
Dengan adanya
kenaikan top line di atas yang diikuti dengan adanya kenaikan pada
Pendapatan Operasi Lainnya sebesar 96,46% (YoY) dan Pendapatan Keuangan sebanyak
17,56% (YoY) dimana mampu meng-cover beban biaya tersebut sehingga IPCC
mampu torehkan Raihan Laba Sebelum Pajak (Earnings Before Tax) yang naik
162,17% (YoY) menjadi Rp212,99 miliar.
Pada posisi bottom
line, IPCC catatkan Laba Tahun Berjalan sebanyak Rp161,72 miliar atau
mengalami peningkatan sebanyak 169,29% YoY. Pencapaian ini menjadi prestasi
yang sangat dibanggakan bagi IPCC. Sumarno, Direktur Keuangan dan SDM
menyampaikan apresiasinya atas pencapaian tersebut dimana hasil tersebut
dicapai di atas perkiraannya.
“Sebelumnya
kami perkirakan pencapaian laba akhir ialah di angka antara Rp130-150 miliar
namun, realisasinya kami mampu mencapai di atas itu. Meski kegiatan bongkar
muat sepanjang tahun 2022 mengalami peningkatan yang luar biasa namun, kami
tetap melakukan cost control dan cost effectiveness sehingga pengeluaran biaya
tetap dapat kami kendalikan. Dengan demikian, tentunya dapat membuat laba
bersih kami dapat tumbuh lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal ini juga dapat
memberikan nilai tambah tidak hanya kepada kami di internal namun, juga kepada
para stakeholders terutama kepada para pemegang saham atau investor IPCC.”
Demikian Sumarno menyampaikan.
Dengan perolehan
laba bersih tersebut membuat nilai Earning per Share (EPS) IPCC menjadi
Rp88,94 di atas pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp33,03. Dengan asumsi,
harga saham IPCC per akhir perdagangan di 29 Maret 2023 sebesar Rp650 maka
nilai Price to Earning (PER) IPCC ialah sebesar 7,31x lebih rendah dari
PER tahun sebelumnya dimana saat itu angka PER dari IPCC ialah sebesar 16,20x.
(Redaksi ISL News/Corsec IKT Tbk./email:islnewstv@gmail.com).