
SURABAYA (ISL News) – Pada Senin (12/12/2022), Satu kontainer berisikan barang berbahaya jenis sodium cyanide atau sianida terguling saat hendak dipindahkan dari lapangan penumpukan ke truk. Dengan sigap petugas lapangan di TPS mensterilkan dan mengamankan lokasi.
Petugas
lapangan melakukan kordinasi dan segera menghubungi PT Trans Continent selaku EMKL (Ekspedisi
Muatan Kapal Laut) yang menangani pengeluaran barang tersebut, sesuai prosedur
yang telah dijalankan bahwa setiap hendak dilakukan pengiriman barang
berbahaya, di area depan gedung TPS sudah dipersiapkan tim tanggap darurat
pengawalan barang berbahaya tersebut untuk dikawal sampai ke pemilik barang.
Tim tanggap darurat yang dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) khusus
dengan menggunakan alat khusus sehingga penanganan tumpahnya barang berbahaya
akibat dari kontainer yang terguling dapat segera tertangani dengan
cepat tanpa korban jiwa, tentunya berkat kordinasi cepat dan tanggapnya para
pihak yang terlibat.
Ternyata kejadian di atas adalah simulasi drill penanganan barang berbahaya
(Danger Goods) yang masuk melalui
TPS. Drill tersebut merupakan joint drill
antara TPS dengan PT Trans Continent yang merupakan salah satu perusahaan EMKL
yang menangani pengiriman sianida.
Plt.
Direktur Utama TPS, Bambang Hasbullah menyampaikan, sebagai terminal internasional, TPS telah memiliki punya prosedur khusus untuk penanganan barang-barang berbahaya, namun untuk memastikan bahwa prosedur tersebut dipahami dan
kesiapan personil TPS untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi dalam
penanganan barang berbahaya, maka refreshment dan simulasi secara berkesinambungan
perlu dilakukan.
“Kami memiliki gudang dan blok khusus di lapangan
penumpukan untuk danger goods atau barang-barang berbahaya, yang tentunya sudah
sesuai dengan ketentuan penanganannya, mulai dari suhu ruang yang aman, tempat
yang kering dan tidak lembab, dibedakan dengan barang-barang biasa lainnya”, terang Bambang.
Pelaksanaan Joint drill dalam
penanganan barang berbahaya yakni Sianida ini diikuti oleh kurang lebih 50
peserta yang terlibat langsung dengan proses bongkar muat barang berbahaya
tersebut, baik dari internal TPS maupun PT Trans Continent. Diawali dengan briefing singkat yang menjelaskan tentang apa itu sianida dan potensi
bahayanya serta bagaimana penangannya yang tepat, yang disampaikan langsung oleh Darren Gould, tenaga Ahli dari Australian Gold Reagents (AGR) Australia selaku
produsen sianida. Tenaga ahli yang didatangkan dari Australia merupakan transport
& logistic specialist on explosive and dangerous cargoes.
Sianida merupakan zat berbahaya yang banyak
digunakan untuk keperluan fumigasi, penambangan, dan produksi kertas, tekstil,
serta plastik. Zat ini tersedia dalam bentuk bubuk kristal, gas, dan cairan.
HSE Manager PT Trans Continent, Welem Bawangun Senaen Bambulu menyampaikan bahwa tujuan dilakukannya
join drill hari ini juga sebagai bahan evaluasi untuk mengukur kinerja
perusahaan melalui proses audit yang dilakukan oleh ICMI (International Cyanide Management Institute), Lembaga
internasional yang terakreditasi untuk mengawasi : Produksi (Manufacture), Distribusi/Peredaran/Transportasi
& Penggunaan Sianida di seluruh dunia, memiliki tenaga ahli yang kompeten untuk melakukan audit serta mengeluarkan sertifikasi di industri tersebut .
Dengan beberapa poin yang harus diperhatikan
yakni prosedur penanganan barang berbahaya, prosedur penyimpanan barang
berbahaya, emergency respon, dan
pemeriksaan area penyimpanan barang berbahaya.
“Kita ingin memastikan bahwa penanganan barang berbahaya dari kami maupun
dari sisi TPS sebagai penyedia layanan dan fasilitasnya sudah sesuai standar yang telah ditentukan”, ungkap Welem.
Pelaksanaan joint drill penanganan sianida, merupakan salah satu bentuk
komitmen TPS dan PT Trans Continent untuk dapat memberikan pelayanan prima dan aman
bagi pelanggannya.
(Redaksi ISL News/Corsec PT TPS/email: islnewstv@gmail.com).