PATIMBAN JAWA BARAT - Setelah terminal kendaraan sukses pengelolaannya, saat ini pemerintah bermaksud membangun terminal peti kemas di Pelabuhan Patimban Jawa barat.
Pemerintah telah menunjuk PT Pelabuhan Patimban Internasional
(PPI) untuk mengoperasikan tahap I-1 dan tahap I-2 Pelabuhan Patimban. PPI
mengoperasikan terminal kendaraan dan terminal peti kemas melalui Perjanjian
Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan jangka waktu konsesi
selama 40 tahun.
Saat ini, PPI sedang dalam proses memilih mitra strategis
internasional untuk mengoperasikan terminal peti kemas tersebut. Selanjutnya
PPI bersama mitra strategis terpilih nanti akan menyiapkan peralatan yang
dibutuhkan untuk mengoperasikan terminal peti kemas.
"PPI saat ini sedang dalam proses pemilihan mitra
strategis internasional untuk bekerja sama mengoperasikan Terminal Peti Kemas
untuk mensukseskan pengembangan Pelabuhan Patimban ke depannya. Beberapa mitra
Internasional sudah menyatakan minat untuk bekerja sama dengan PPI untuk
pengoperasian terminal peti kemas," Ujar Rizal, Direktur Utama PPI dalam
keterangannya kepada Pers, Jumat (21/10/2022).
"Mitra strategis yang saat ini dalam proses seleksi
adalah Perusahaan yang sudah memiliki pengalaman mengelola Pelabuhan
Internasional dan juga Perusahaan perkapalan besar dengan network yang luas dan
memiliki standar operasi Internasional," lanjut Rizal.
Seluruh infrastruktur Pelabuhan Patimban sendiri dibangun
melalui kerjasama G to G antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang.
Pemerintah Jepang melalui JICA (Japan International Cooperation Agency)
memberikan pinjaman lunak yang digunakan untuk membangun Pelabuhan Patimban.
Selama ini dalam mengoperasikan terminal kendaraan PPI
sendiri bekerja sama dengan anak perusahaan Toyota Tsusho Corporation, PT
Patimban International Car Terminal (PICT). Hasilnya pun cukup meyakinkan,
terminal kendaraan yang sejak bulan Desember 2021 dioperasikan itu, sampai
September 2022 sudah melayani lebih dari 150.000 unit mobil dan alat berat
untuk tujuan pasar ekspor, impor dan domestik.
Untuk terminal peti kemas sendiri direncanakan akan
beroperasi di tahun 2024 dengan kapasitas terpasang di tahap I-1 sebesar
525.000 Teus. “Awal tahun depan akan dimulai pekerjaan pembangunannya untuk
tambahan terminal kendaraan maupun terminal peti kemas.
Selain itu, akan dilakukan pekerjaan dregding untuk menambah
kedalaman dari 10 meter menjadi 14 meter,” Pungkas Rizal.
(***/Redaksi ISL News/email:islnewstv@gmail.com).