JAKARTA (ISL News) - Kinerja audited PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo tahun 2021 pasca merger meningkat, Perseroan berhasil catatkan laba sebesar Rp 3,2 Triliun, naik dibandingkan perolehan tahun 2020, yang mencapai Rp 3 Triliun.
Nilai laba bersih tersebut turut menyumbang peningkatan laba BUMN tahun 2021 yang mencapai total Rp 126 Triliun (Seluruh BUMN-red), atau meningkat sebesar 869 % dari laba tahun 2020 sebagaimana telah disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir dalam Rapat Dengar Pendapat dengan DPR (7/6/2022).
Menurut Ali Mulyono, selaku Sekreatris Pelindo (Persero), untuk capaian PT Pelindo (Persero) pada 2021 ini sejalan
dengan program merger yang telah dijalankan pada Oktober 2021 lalu, dimana Perseroan
telah bukukan pendapatan usaha senilai Rp 28,8 Triliun, naik dibandingkan
pendapatan usaha 2020 yakni sebesar Rp 26,6 Triliun.
“Selain
itu, Pelindo juga memberikan kontribusi pada Negara melalui setoran Dividen,
PNBP, Konsesi, PPH, PPN dan PBB dengan nilai total Rp 4,7 Triliun pada tahun
buku 2021,” Ujar Ali Mulyono.
Dkatakan
, salah satu fokus utama Pelindo pasca merger adalah transformasi operasional
pada kluster petikemas melalui standardisasi dan sistemisasi pelabuhan.
“Hasilnya,
selama hampir delapan bulan pasca merger, ada peningkatan kinerja dan
produktivitas di sejumlah pelabuhan. Peningkatan produktivitas bongkar muat
diukur dengan parameter boks per kapal per jam (BSH) dan pengurangan port stay
atau waktu sandar kapal di pelabuhan yang diukur dengan jumlah hari,” Tambah
Ali Mulyono.
(Redaksi
ISL News/email:islnewstv@gmail.com).