
SEMARANG (ISL News) – Pelindo Marines mengajak berkolaborasi beragam komunitas dalam aksi Mariners Peduli untuk mengurangi dampak abrasi di kawasan pesisir utara, Semarang, Jumat (17/10/2021). Komunitas tersebut di antaranya yaitu dua startup, Bersukaria Tour di bidang wisata dan Rapel ID di bidang pelestarian lingkungan. Kemudian juga didukung oleh National Geographic Indonesia bersama kelompok nelayan lokal, KUB Armada Laut.
Kolaborasi aksi Mariners Peduli lingkungan memberikan bibit bakau kepada kelompok nelayan, sekaligus peduli sosial dengan mengedukasi warga, tentang adanya manfaat ekonomi atas potensi wisata setempat dan dari pemilahan sampah. "Kami senang sekali ibu-ibu di kampung relokasi nelayan Semarang ini antusias mengikuti (sesi edukasi). Semoga kelak pelestarian lingkungan dan pengelolaan sampah yang memberikan manfaat ekonomi bisa menjadi kolaborasi yang berkelanjutan bagi warga," kata Plt. Direktur Utama Pelindo Marines, Kartiko Adi, usai memberikan sambutan acara.
Peringatan HUT Pelindo Marines yang ke-10 atau 1 dekade yang pertama
dari usia anak perusahaan BUMN Pelindo tersebut mengusung tema 'Dekade
Kolaborasi'. Direktur Keuangan, SDM, dan Umum Pelindo Marines Lia Indi
Agustiana mengungkapkan semangat kolaborasi para mariners (sebutan pegawai
Pelindo Marines) termotivasi dari kolaborasi kebaikan kepada sosial masyarakat
dan lingkungan (TJSL/CSR), yang kemudian menjadi semangat kolaborasi untuk
turut mengakselerasi terwujudnya mimpi besar integrasi Pelindo yang baru
merger.
Editor In Chief National Geographic Indonesia, Didi Kaspi Kasim, yang
turut hadir menambahkan, bahwa perubahan iklim dan pandemi membuat persoalan
generasi kini semakin unik dan pelik. "Namun saya yakin, kemampuan adaptif
kitalah yang akan membawa kita keluar dari kesulitan. Inovasi dan berkolaborasi
sangat dibutuhkan umat manusia kini. Kolaborasi Pelindo Marines, Bersukaria,
Rapel ID, tentunya kelompok nelayan dan warga, serta bersama media
merupakan satu upaya bersama untuk mengakselerasi terjadinya sudut
pandang baru dan solusi-solusi masa depan," tegasnya.
Ketua KUB Armada Laut, Ahmad Marzuki, menyambut baik adanya kolaborasi
berbagai pihak yang hadir langsung dan berupaya membuka pemahaman warga atas
adanya potensi ekonomi dari pelestarian lingkungan, yakni wisata dan pemilahan
sampah. "Semoga dengan kolaborasi dari banyak pihak ini, warga menjadi
yakin dan mau mulai sedikit demi sedikit untuk lebih menjaga lingkungannya.
Karena keluarga dan anak kami sendiri yang hidup di lingkungan ini. Apalagi
adanya manfaat secara ekonomi bisa lebih memotivasi warga," katanya.
Fauzan Mawardi dari Bersukaria menyebutkan, adanya abrasi di pesisir utara Semarang mengkhawatirkan banyak pihak. Termasuk para pegiat wisata, karena potensi wisatanya besar. "Harapannya bakau-bakau ini kelak menjadi perisai yang menepis abrasi. Edukasi pemilahan sampah membuat warga memiliki alternatif untuk memanfaatkan sampah plastik yang rutin datang tak diundang ke lingkungannya bersama hempasan air pasang laut," imbuhnya.
(Red. ISL News/Corcom Pelindo Marines).