Dinas PU membuat tanggul sementara untuk mengatasi abrasi. Foto :Halil |
"Bupati perintah, segera turunkan alat berat untuk menangani abrasi di Desa Loleo agar tidak meluas dan alat sudah saya mobilisasi. Pekerjaannya pembuatan tanggul dan kerok pasir buat aliran sungai sementara berlangsung," terang Kadis PU Abubakar Abdulrajak, Kamis, 19 September 2019.
Lebih lanjut Aka, demikian kesehariannya disapa, mengatakan situasi bencana seperti ini kita tidak bisa menunggu dana baru kerja. Namun harus dicari solusi alternatif demi keselamatan warga yang ada di bibir pantai dan tepian sungai.
"Setelah kita tinjau dan buat pertemuan dengan masyarakat, mereka minta agar segera diatasi dan memang kondisinya harus segera di atasi. Untuk itu, kita sepakat buat tanggul darurat agar menghambat terjadinya abrasi lebih besar lagi. Sambil menunggu anggarannya untuk pembuatan talud," terangnya.
Dinas PU dibantu masyarakat bergotong-royong untuk menanggulangi bencana abrasi. |
"Jadi masyarakat dilibatkan dalam pembuatan tanggul sementara yang menggunakan karung ini, agar mereka mengisi pasir di karungnya kemudian di letakkan pada tempat yang telah digali. Karena karung tersebut bila diangkat dengan alat berat akan sobek," terangnya.
Disebutkan Aka, yang juga mantan kadis PU Halteng ini, bahwa tanggul dibelakang desa Loleo sepanjang 300 meter dengan ketinggian 2,5 Meter dan untuk pengalihan aliran sungai ke muara sungai sepanjang 120 meter.
"Karung yang Dinas PU siapkan sebanyak 750 buah untuk pembuatan tanggul sementara di desa Loleo dan akan selesai dibuat dalam minggu ini." Pungkasnya. (LIL)