Sudirman Said, Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi |
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno membentuk tim sinkronisasi untuk membantu membangun Ibu Kota.
Pengamat politik Pangi Syarwi Chanigo menyebutkan Anies-Sandi memerlukan tim sinkronisasi untuk membentuk kepentingan pemimpin baru."Khususnya terkait dgn janji kampanye Anies-Sandi agar bisa dinikmati keberadaannya langsung pada tahun pertama menjabat," kata Pangi.
Ia menjelaskan bahwa tim sinkronisasi bertujuan agar akselerasi gugus kerja Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih langsung. Sebab, lanjut Pangi bahwa kepala daerah terpilih baru bisa efektif bekerja mewujudkan janji politiknya pada tahun kedua.
"Sebab gubernur terpilih tidak dilibatkan dan mata anggaran belum masuk dalam rangka mewujudkan janji politiknya. Ini pentingnya tim sinkronisasi agar gubernur pada tahun pertama sudah bisa langsung berlari cepat, dari awal sudah dilibatkan tim singkonisasi dalam pembahasan anggaran, janji kerja anggaran paling tidak sudah dimasukkan ke mata anggaran," tutupnya.
Diketahui, selain nama Sudirman, tim sinkronisasi juga beranggotakan aktivis perempuan Edriana Noerdin, Mantan Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Wamen PAN & RB) 2011-2014 Eko Prasojo, Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta 2010-2013 Fadjar Pandjaitan, Advokat HMBC Rikrik Rizkiyana.
Kemudian, pakar tata kota Marco Kusumawijaya, M. Hanief Arie Setyanto yang merupakan mantan deputi di Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), dan Untoro Hariadi yang merupakan pegiat gerakan sosial dan lingkungan hidup sebagai anggota yang merangkap sekretaris tim.
Sementara terkait komunikasi, Anies-Sandi menunjuk tiga orang sebagai juru bicara. Ketiga orang itu adalah Naufal Firman Yursak, Hartono Iggi Putro, dan Alexander Yahya Datuk.
Pengamat politik Pangi Syarwi Chanigo menyebutkan Anies-Sandi memerlukan tim sinkronisasi untuk membentuk kepentingan pemimpin baru."Khususnya terkait dgn janji kampanye Anies-Sandi agar bisa dinikmati keberadaannya langsung pada tahun pertama menjabat," kata Pangi.
Ia menjelaskan bahwa tim sinkronisasi bertujuan agar akselerasi gugus kerja Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih langsung. Sebab, lanjut Pangi bahwa kepala daerah terpilih baru bisa efektif bekerja mewujudkan janji politiknya pada tahun kedua.
"Sebab gubernur terpilih tidak dilibatkan dan mata anggaran belum masuk dalam rangka mewujudkan janji politiknya. Ini pentingnya tim sinkronisasi agar gubernur pada tahun pertama sudah bisa langsung berlari cepat, dari awal sudah dilibatkan tim singkonisasi dalam pembahasan anggaran, janji kerja anggaran paling tidak sudah dimasukkan ke mata anggaran," tutupnya.
Diketahui, selain nama Sudirman, tim sinkronisasi juga beranggotakan aktivis perempuan Edriana Noerdin, Mantan Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Wamen PAN & RB) 2011-2014 Eko Prasojo, Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta 2010-2013 Fadjar Pandjaitan, Advokat HMBC Rikrik Rizkiyana.
Kemudian, pakar tata kota Marco Kusumawijaya, M. Hanief Arie Setyanto yang merupakan mantan deputi di Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), dan Untoro Hariadi yang merupakan pegiat gerakan sosial dan lingkungan hidup sebagai anggota yang merangkap sekretaris tim.
Sementara terkait komunikasi, Anies-Sandi menunjuk tiga orang sebagai juru bicara. Ketiga orang itu adalah Naufal Firman Yursak, Hartono Iggi Putro, dan Alexander Yahya Datuk.