Kembali kasus Sumber Waras menyeruak ke permukaan, diwaktu anggota dewan melakukan sidang paripurna. |
Di rapat paripurna DPR RI Ketua BPK Harry Azhar Azis menyerahkan hasil ikhtisar hasil pemeriksaan semester II tahun 2016.
Namun, saat Ketua BPK membacakan laporanya, Politikus Gerindra Sjahrani Mataja melakukan intruksi dan menanyakan perkembangan kasus pembelian lahan RS Sumber Waras pada Harry Azhar Azis.
"Saya mau nanyakan kenapa hasil temuan BPK (Sumber Waras) tak disertakan dalam laporan ini," kata Sjahrani dalam sidang paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (6/4/2017).
Akan tetapi pimpinan sidang, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan meminta Sjahrani untuk bersabar karena Harry akan menyerahkan laporan hasil temuan BPK. Apalagi, Harry masih berada mengikut sidang paripurna.
"Sabar Pak Sjahrani nanti ada pertanyaan sama BPK sendiri, karena Pak Harry masih di sini kok," kata Taufik.
Usai sidang paripurna, Harry mengaku tak menyertakan hasil audit kasus pembelian lahan RS Sumber Waras karena sudah disampaikan kepada DPR pada tahun 2014 lalu. Hasil laporan keuangan juga sudah disampaikan pada tahun 2015.
Hasil audit investigasi kasus RS Sumber Waras tersebut, kata dia sudah selesai dan diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sehingga pihaknya sudah tak mempunyai kewenangan menyelidiki kasus tersebut.
"Audit investigasi sudah selesai dan kita sudah serahkan ke aparat penegak hukum dalam hal ini KPK. Jadi tinggal kita belum mendapat dalam pertemuan dengan KPK ini masih terus di telaah. Jadi bukan wilayah kami lagi," ucapnya.