JAKARTA
INDONESIA (ISL News) - IPC
Terminal Petikemas (IPC TPK) menerima kedatangan dari Manajemen Johor Port
Berhad (JPB), Malaysia dalam kegiatan courtesy visit yang bertujuan memperkuat
kerja sama dan melakukan benchmarking terkait pengelolaan dan operasional
bongkar muat petikemas Jumat (21/11/2025) di ruang Integrated Planning & Control
Pelabuhan Tanjung Priok.
Kunjungan
ini menjadi sarana pertukaran pengetahuan dan diskusi teknis mengenai efisiensi
pelayanan, proses bongkar muat petikemas (stevedoring), sistem receiving &
delivery, pengaturan lapangan, implementasi teknologi dan digitalisasi layanan,
hingga penguatan keselamatan kerja (K3). Yanuar Evyanto Direktur Keuangan, SDM
& Manajemen Risiko dan Ahmad Mimbar Direktur Operasi & Teknik IPC TPK
menyambut secara langsung delegasi pimpinan Johor Port, dipimpin oleh Ethan
Chuah (Head of Commercial) dan Tehvarajan Nadarajan (AGM, KBA Container).
"Kami
menyambut baik kunjungan Johor Port Berhard guna menggali potensi kolaborasi di
masa mendatang. Tidak hanya itu, kami juga sangat terbuka atas ide dan inovasi
yang diterapkan oleh Johor Port Berhad dalam pengelolaan terminal petikemas.
Benchmarking internasional membuktikan bahwa standar operasional IPC TPK mampu
menjadi referensi bagi pelabuhan lain di kawasan" ujar Pramestie Wulandary,
Corporate Secretary IPC TPK.
Kunjungan
diawali dengan paparan singkat tentang profil perusahaan dan dilanjutkan dengan
'Room Tour' ke masing-masing fungsi di ruang Integrated Planning & Control.
Pada kesempatan ini IPC TPK dan Johor Port Berhard memaparkan pengelolaan
terminal petikemas dengan menggunakan teknologi informasi yang menunjang,
keberlanjutan operasional hingga pengembangan SDM dan kinerja operasi. Selain
itu, kedua belah pihak membahas kontribusi arus ekspor dan upaya meningkatkan
daya saing logistik di kawasan ASEAN.
Dalam
sesi diskusi, Johor Port juga menyampaikan tawaran kerja sama rute petikemas
dari pelabuhan outport dibawah operasional IPC TPK seperti Jambi, Pontianak dan
Panjang untuk beralih transit dari Singapura ke Johor Port. Kerja sama ini
dapat dilakukan dengan menggandeng feeder operator existing yang membawa cargo
transhipment dari outport. Alternatif tersebut ditawarkan dengan kehandalan
layanan yang setara namun biaya lebih kompetitif, sehingga membuka opsi
efisiensi rantai pasok logistik dari Indonesia ke Dunia.
"Kunjungan
ini adalah kesempatan strategis untuk berbagi pengalaman dan meningkatkan
standar pelayanan terminal petikemas. Kami percaya bahwa kolaborasi regional
akan mempercepat efisiensi logistik dan memberikan nilai tambah bagi pengguna
jasa di kedua pelabuhan. Kami harap kunjungan ini menjadi langkah awal
inisiatif untuk memajukan terminal petikemas di wilayah Asia Tenggara yang
lebih efisien dan dapat menekan biaya logistik nasional" tutup Pramesti.
IPC TPK
terus menegaskan diri sebagai representatif Indonesia dalam pengelolaan
terminal petikemas melalui peran strategisnya sebagai lokasi benchmarking bagi
banyak delegasi internasional. Tahun ini, IPC TPK menyambut kunjungan delegasi
Jepang, Australia, Denmark, Rusia, Mexico — menunjukkan kepercayaan komunitas
pelabuhan regional terhadap standar operasionalnya.
Dengan
adanya kegiatan benchmarking tersebut, IPC TPK menegaskan komitmennya untuk
terus mengembangkan terminal petikemas yang berdaya saing global melalui
kolaborasi, inovasi layanan, serta implementasi prinsip Environmental, Social,
and Governance (ESG) dalam operasional.
(Redaksi
ISL News/Corcom IPC TPK).




















