
JAWA TENGAH (ISL News) - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) melalui Subholding PT Pelindo Multi Terminal yang berfokus pada pengoperasian terminal nonpetikemas, resmi melaksanakan kegiatan perdana bongkar muat komoditas pasir silika di Pelabuhan Batang, yang berlokasi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah pada Senin (13/10/2025).
Pembangunan Terminal
Batang tahap pertama mencakup infrastruktur utama berupa causeway sepanjang 350
meter, trestle sepanjang 361 meter, serta dermaga sepanjang 152 meter dengan
kedalaman awal –5 m LWS yang secara bertahap akan didalami hingga –10,5 m LWS.
Dermaga ini mampu disandari kapal hingga 10.000 DWT, menjadikannya fasilitas
strategis untuk berbagai jenis kargo industri. Selain itu, Pelindo menyiapkan
lapangan penumpukan seluas ±2 hektare untuk kargo curah kering, curah cair, peti
kemas, maupun kargo umum. Infrastruktur darat juga dilengkapi kantor
operasional, sistem mekanikal dan elektrikal, jaringan keamanan terintegrasi,
serta pasokan listrik PLN 82,5 kVA yang aktif sejak Juli 2025.
Kegiatan perdana ini
diawali dengan doa bersama, dilanjutkan proses bongkar muat pasir silika
menggunakan kapal Barge Bahari 30082 yang tiba pukul 07.35 WIB. Komoditas milik
PT KCC Glass Indonesia—tenant utama KITB—dibongkar dengan total muatan mencapai
5.200 ton.
Direktur Operasi
Pelindo Multi Terminal, Arif Rusman Yulianto, menyampaikan bahwa kegiatan ini
menjadi bukti nyata peran Pelindo dalam memperkuat infrastruktur logistik
nasional.
“Pelaksanaan bongkar muat perdana ini
merupakan langkah penting dalam memastikan kesiapan fasilitas terminal di
Pelabuhan Batang untuk mendukung aktivitas industri di KITB. Kami berkomitmen
menjaga standar pelayanan terbaik dengan mengutamakan keselamatan, efisiensi,
dan kolaborasi. Diharapkan, keberadaan terminal ini dapat memperlancar
distribusi bahan baku industri serta memberikan kontribusi signifikan bagi
pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah,” ujar Arif Rusman Yulianto.
Dengan beroperasinya
Pelabuhan Batang, Pelindo Multi Terminal mempertegas perannya sebagai simpul
logistik strategis yang mendukung perkembangan KITB. Ke depan, terminal ini
diharapkan menjadi hub logistik penting di Jawa Tengah, memperkuat konektivitas
maritim, meningkatkan efisiensi rantai pasok, serta menciptakan nilai tambah
bagi industri nasional.
(Redaksi ISL
News/Corcom SPMT).