
BELAWAN (ISL News) - Memperingati 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, PT Prima Multi Terminal (PMT) menanam 80 pohon di area terminal petikemas Belawan dan Kuala Tanjung, Jumat (15/8/2025).
Kegiatan ini menjadi
bagian dari Tree Planting Program: High Plantation, Zero Emission yang digelar
serentak di seluruh terminal petikemas di bawah pengelolaan Subholding Pelindo
Terminal Petikemas.
Direktur Utama PMT,
Rudi Susanto, menyampaikan bahwa penanaman pohon di terminal memiliki arti
strategis, bukan sekadar simbol perayaan. Menurut dia, kawasan terminal
petikemas merupakan ruang yang setiap harinya padat dengan aktivitas alat berat
dan ken5daraan besar yang beroperasi 24 jam penuh.
“Penghijauan ini
adalah langkah untuk menurunkan jejak karbon dan mengurangi polusi udara yang
timbul dari aktivitas terminal,” kata Rudi. Dalam kegiatan tersebut, manajemen
dan karyawan PMT turut serta menanam bibit pohon.
Rudi menegaskan,
keterlibatan pegawai bukan hanya formalitas, melainkan bagian dari program
Employee Social Responsibility (ESR). Program ini mendorong pekerja terlibat
langsung dalam kegiatan sosial, baik di lingkungan internal perusahaan maupun
di tengah masyarakat.
“Kami ingin semangat
menjaga lingkungan hidup tidak hanya menjadi kebijakan di atas kertas, tetapi
juga hadir dalam tindakan nyata karyawan kami. Kalau mereka ikut menanam, maka
mereka juga ikut merasa memiliki,” kata Rudi.
Selain jajaran
managemet dan pegawai PT PMT5, turut hadir shipping line yang turut menanam
pohon bersama diantaranya PT Meratus Line Cabang Medan, PT Tanto Intim Lines
Cabang Medan, PT Temas Tbk Cabang Medan, PT Salam Pacific Indonesia lines
Cabang Medan, dan CTP Line Cabang Medan.
Penghijauan terminal
yang dilakukan PMT sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),
khususnya aksi terhadap perubahan iklim (SDG 13) dan ekosistem daratan (SDG
15). “Upaya pelestarian lingkungan kami jalankan secara konsisten, karena
ekosistem darat dan laut sama-sama penopang kehidupan manusia. Terminal
petikemas yang hijau dan berkelanjutan adalah bagian dari visi tersebut,” ujar
Rudi.
Selain penanaman
pohon, PMT juga mengembangkan berbagai inovasi operasional untuk menekan dampak
lingkungan. Salah satunya melalui penerapan Green Smart Port, yakni penggunaan
peralatan bongkar muat berbasis listrik yang lebih ramah lingkungan. Langkah
efisiensi pelayanan pun dijalankan agar waktu kapal bersandar (port stay)
semakin singkat. Efisiensi itu tidak hanya meningkatkan daya saing pelabuhan,
tetapi juga mengurangi emisi dari aktivitas kapal.
“Kami percaya bahwa
pertumbuhan bisnis hanya akan berarti jika berjalan seiring dengan
keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Melalui penghijauan, aksi
pengurangan emisi, dan inovasi ramah lingkungan, kami berkomitmen membangun
pelabuhan yang tidak hanya efisien, tetapi juga menjadi warisan hijau bagi
generasi mendatang,” tutur Rudi.
Di akhir acara, Rudi
menekankan kembali bahwa arah pertumbuhan bisnis PMT tidak akan dipisahkan dari
prinsip keberlanjutan. “Kami percaya, pertumbuhan bisnis hanya akan berarti
jika berjalan seiring dengan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan
masyarakat. Melalui penghijauan, aksi pengurangan emisi, dan inovasi ramah
lingkungan, kami ingin membangun pelabuhan yang bukan hanya efisien, tetapi
juga menjadi warisan hijau b5agi generasi mendatang,” katanya.
Dengan demikian,
penanaman 80 pohon di Hari Kemerdekaan ke-580 bukanlah akhir, melainkan awal
dari perjalanan panjang perusahaan menuju pelabuhan yang lebih hijau. Di
terminal yang biasanya identik dengan kontainer dan mesin-mesin besar, kini
tumbuh bibit-bibit harapan yang suatu hari nanti akan menjadi peneduh,
penyeimbang, sekaligus pengingat bahwa pembangunan ekonomi harus berjalan
seiring dengan kelestarian lingkungan.
(Redaksi ISL News/Corcom PMT).