
BANDAR LAMPUNG (ISL News) - Dalam rangka menindaklanjuti rapat koordinasi bersama Asosiasi Maritim pada tanggal 10 Juli 2025 di KSOP Kelas 1 Panjang terkait peningkatan kegiatan layanan operasional dan keselamatan lalu lintas angkutan barang di Pelabuhan serta kegiatan wilayah luar Pelabuhan Panjang.
KSOP bersama Pelindo
menggelar acara bertajuk Ngopi Sore Stakeholder Maritim Lampung yang dihadiri
oleh Kepala KSOP Kelas 1 Panjang Hot Marojahan Hutapea, Ketua ALFI/ILFA Lampung
Senoharto, Ketua APBMI Lampung Gaganden, Ketua GINSI Lampung & Ketua GPEI
Lampung Yusuf Kohar, Ketua INSA Lampung Yusirwan, perwakilan ISAA, Ketua
Organda Pelabuhan Panjang Lamsihar Sinaga, Pimpinan Bea Cukai Bandar Lampung
Arif, Kepala Balai Karantina Lampung Donny M, perwakilan Imigrasi, perwakilan
Kantor Kesehatan Pelabuhan, DANLANAL, perwakilan KSKP Pelabuhan. Acara digelar
di Ruang AKHLAK Kantor Pelindo Regional 2 Panjang pada Rabu 16 Juli 2025.
Langkah ini sebagai
bentuk nyata dan berkelanjutan serta komitmen bersama insan maritim Pelabuhan
Panjang dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh pengguna jasa
dalam melakukan aktivitas kepelabuhanan.
"Kegiatan ini
merupakan bagian dari evaluasi bersama yang dilakukan secara rutin oleh
pemangku kebijakan dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama melakukan
pembenahan, peningkatan keamanan dan keselamatan kegiatan logistik serta
mendengarkan saran dan masukan dari semua pihak terkait sebagai bentuk komitmen
dalam memberikan pelayanan terbaik dan meminimalisir hal-hal yang akan
menghambat pengguna jasa Pelabuhan Panjang. Dalam rangka peningkatan keamanan
dan keselamatan Angkutan Barang Truck Pelabuhan, kami akan koordinasikan
bersama dengan Dinas Perhubungan dan aparat berwenang terkait yang memiliki
otoritas penertiban dan keselamatan Angkutan Truck Barang yang direncanakan
pembahasan dan rapat koordinasi dilakukan pekan depan," ujar Kepala KSOP
Kelas 1 Panjang Hot Marojahan Hutapea.
General Manager
Pelindo Regional 2 Panjang Imam Rahmiyadi juga menyambut baik langkah yang
diinisiasi oleh asosiasi maritim bersama KSOP Kelas 1 Panjang ini sebagai
bentuk pencegahan dan pembenahan secara berkelanjutan peningkatan layanan
kepada pengguna jasa Pelabuhan Panjang Lampung.
"Sebagai
operator kami selalu berupaya maksimal didalam memberikan pelayanan terbaik bagi
pengguna jasa dalam berkegiatan dengan standarisasi IMO dan Ketentuan Perundang
undangan serta digitalisasi dalam melakukan pelayanan. Kami selalu siap untuk
berkoordinasi dan berkomitmen bersama seluruh stakeholder dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jasa
Pelabuhan Panjang," ujar Imam Rahmiyadi.
Ketua GPEI &
GINSI Lampung Yusuf Kohar juga menyatakan bahwa sebagai Pelabuhan Internasional
yang dimiliki Provinsi Lampung, Pelabuhan Panjang diharapkan kedepannya menjadi
Hub Regional Sumbagsel dalam melayani kegiatan bongkar muat barang baik
domestic maupun internasional karena fasilitas dan potensi geografis yang
dimiliki Pelabuhan Panjang sebagai pintu gerbang Pulau Sumatera, tentu hal hal
negative akan sangat disayangkan dan merugikan bagi semua pihak. Oleh karena
itu kami mengajak seluruh pemangku kebijakan dan pemangku kepentingan untuk
bersama-sama kita menjaga Pelabuhan Panjang.
Terakhir ketua DPW
ALFI/ILFA Lampung Senoharto menyampaikan,"kami menegaskan bahwa secara
umum aktivitas di Pelabuhan Panjang berjalan normal, lancar, dan kondusif.
Secara berkelanjutan perlu peningkatan keamanan dan keselamatan angkutan barang
dari dan ke luar wilayah pelabuhan secara bersama sama stakeholder maritim
panjang."
Sebagai bentuk
komitmen bersama, saat ini telah dibentuk Port Community Lampung (PCL) yg di
inisiasi oleh Kepala KSOP Kelas 1 Panjang dan GM Pelindo Regional 2 Panjang,
yang diharapkan menjadi sebuah forum sinergi yang melibatkan seluruh pemangku
kepentingan pelabuhan – mulai dari otoritas pelabuhan, Pelindo, Bea Cukai,
Badan Karantina, Kesehatan, Imigrasi,
asosiasi maritim (ALFI, INSA, APBMI, GPEI, GINSI, ORGANDA dan ISAA),
hingga aparat penegak hukum seperti KSKP dan LANAL.
Forum ini mempunyai
peran strategis untuk memperkuat koordinasi, transparansi, dan pengawasan untuk
menjadikan pelabuhan Panjang menjadi semakin baik dan maju, dimana diharapkan
Pelabuhan Panjang dapat menjadi Hub Regional Sumbagsel.
Sebagai penutup,
Kepala KSOP I Panjang menyampaikan, "Kami bersama Unsur Maritim Lampung
terus berupaya mewujudkan Pelabuhan Panjang yang aman, efisien, dan terpercaya,
mendukung kelancaran arus barang untuk pertumbuhan ekonomi Lampung dan
nasional."
(Redaksi ISL
News/Humas Pelindo Regional 2 Panjang).