
JOHOR MALASIA (ISL News) – Sebagai upaya mewujudkan ekosistem halal yang komprehensif, Pengusaha Indonesia dan Pengusaha Malaysia mengadakan kolaborasi strategis dalam bidang logistik halal. Kolaborasi ini diwujudkan melalui Malaysia Halal Logistics Conference 2024, sebuah konferensi yang diselenggarakan pada tanggal 27 Oktober 2024 di Holiday Inn, Johor Bahru, Malaysia.
Konferensi
ini merupakan hasil kerjasama antara Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sumatera
Utara, Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (ASDEKI), dan Gabungan Perusahaan
Ekspor Indonesia (GPEI) dengan berbagai lembaga terkemuka di Malaysia, seperti
Persatuan Profesional Eksekutif Halal Malaysia, TM Academy, Jabatan Kemajuan
Islam Malaysia (JAKIM), Trili Maju Sdn. Bhd, dan Universiti Teknologi Mara.
Khairul
Mahalli, Chairman ASDEKI, mengungkapkan urgensi kolaborasi
ini dalam keterangannya. "Untuk mewujudkan Indonesia yang sudah mulai
menerapkan wajib halal, maka kita berkolaborasi dengan pihak halal logistik
Malaysia. Bagaimana penerapan ini kita coba terapkan sesama negara ASEAN, kita mulai
dengan Indonesia-Malaysia," ujarnya, Sabtu (26/10/2024).
Mahalli
menekankan pentingnya pembahasan mendalam mengenai standar dan prosedur
logistik halal yang akan diimplementasikan di kedua negara.
"Tahapan
ini harus kita bahas dan Insyaa Allah pada tanggal 27 nanti di Johor Bahru,
Malaysia akan kita bahas tuntas yang terkait dengan masalah halal ini,"
tegasnya.
Konferensi
ini menghadirkan beragam pakar dan praktisi di bidang logistik halal, serta
perwakilan dari berbagai sektor, mulai dari akademisi, pelaku usaha, komunitas
pengguna jasa halal, pemerintah, hingga media.
"Maka,
dengan keterlibatan perguruan tinggi, akademisi, pengusaha kemudian komunitas
yang berkaitan dengan pengguna halal, kemudian juga pemerintah dan tentunya
tidak kalah pentingnya adalah media yang sangat berperan penting dalam
pensosialisasian ini, mari kita bekerja sama dan sama-sama bekerja untuk
Indonesia lebih baik menuju Indonesia emas," ajak Mahalli.
Malaysia
Halal Logistics Conference 2024 mengangkat empat pokok bahasan utama, yaitu
sebagai berikut.
1.
Konsep Pasok Mata Rantai Halal: Membahas prinsip-prinsip dasar dalam rantai
pasok halal, meliputi pengadaan bahan baku, proses produksi, penyimpanan,
distribusi, dan penanganan produk halal agar terhindar dari kontaminasi dengan
produk non-halal.
2.
Hal-hal Signifikan di Jasa Logistik: Mengidentifikasi aspek-aspek krusial dalam
jasa logistik halal, seperti transportasi, pergudangan, dan penanganan produk
yang memenuhi standar halal.
3.
Prosedur Sertifikasi Halal pada Tatanan Logistik: Memberikan pemahaman mengenai
proses dan persyaratan sertifikasi halal bagi perusahaan logistik, serta
manfaat dan keuntungan yang diperoleh.
4.
Manajemen Logistik Halal: Membahas strategi dan implementasi manajemen logistik
halal yang efektif dan efisien, termasuk pengendalian kualitas, penelusuran (traceability),
dan penanganan risiko.
Indonesia
mengirimkan enam delegasi ke konferensi ini, yaitu:
1.
Khairul Mahalli,
Chairman of Indonesia Depot Container Association
2.
Asharina Nabila, PT.
Mutuagung Lestari Tbk
3.
Muwiknyo, PT. Pelayaran
Karana Line
4.
Andy Fikri Sahabuddin,
PT. Pelayaran Karana Line
5.
Safrida Johany, PT.
Pelayaran Karana Line
6.
Bagus Junianto, PT.
Sucofindo Advisory Utama
Kehadiran
delegasi Indonesia ini menunjukkan komitmen dan keseriusan Indonesia dalam
mengembangkan dan menerapkan standar logistik halal yang diakui secara
internasional.
Urgensi Logistik Halal di Era Modern
Logistik
halal bukanlah sekadar tren, melainkan kebutuhan yang semakin mendesak di era
modern. Pertumbuhan pasar produk halal global yang signifikan menuntut adanya
sistem logistik yang menjamin keutuhan dan kualitas produk halal sepanjang rantai
pasok.
Penerapan
logistik halal memberikan banyak manfaat, baik bagi produsen, konsumen, maupun
negara. Bagi produsen, logistik halal dapat meningkatkan kepercayaan konsumen,
memperluas pangsa pasar, dan meningkatkan daya saing. Bagi konsumen, logistik
halal menjamin keamanan dan kehalalan produk yang dikonsumsi. Sementara itu,
bagi negara, logistik halal dapat mendorong pertumbuhan ekonomi syariah dan
meningkatkan citra positif Indonesia di kancah internasional.
Indonesia
memiliki potensi besar untuk menjadi pusat produsen halal dunia. Dengan
mayoritas penduduk muslim dan kekayaan sumber daya alam, Indonesia dapat
memenuhi permintaan pasar produk halal global yang terus meningkat.
Namun,
untuk mencapai tujuan tersebut, Indonesia perlu meningkatkan daya saing produk
halal, salah satunya melalui penerapan logistik halal yang terintegrasi dan
berstandar internasional.
Kolaborasi
dengan Malaysia dalam Malaysia Halal Logistics Conference 2024 merupakan
langkah strategis dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat produsen halal
dunia. Melalui pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan best practice,
kedua negara dapat bersinergi dalam mengembangkan sistem logistik halal yang
efektif dan efisien.
Malaysia
Halal Logistics Conference 2024 merupakan momentum penting bagi Indonesia dan
Malaysia dalam memperkuat kerjasama di bidang logistik halal. Konferensi ini
diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi dan strategi konkret dalam menerapkan
logistik halal di kedua negara, serta mendorong terwujudnya standar logistik halal
ASEAN yang diakui secara internasional.
Dengan
komitmen dan dukungan dari semua pihak, Indonesia optimis dapat menjadi pemain
kunci dalam industri halal global dan memanfaatkan peluang pasar yang semakin
luas.
(Redaksi ISL News/email:islnewstv@gmail.com).