SURABAYA (ISL News) - PT Terminal Teluk Lamong (TTL) kembali gelar sharing session bersama BPKP Provinsi Jawa Timur guna memperkuat implementasi Good Corporate Governance (GCG) di perusahaan.
Hal itu dilakukan sebagai salah satu bentuk komitmen
meningkatkan mekanisme tata kelola organisasi secara baik.
Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko PT
Terminal Teluk Lamong, Budi Satriyo mengatakan bahwa sharing session seperti
ini perlu dilakukan untuk mendukung perkuatan governansi perusahaan.
“Penerapan GCG yang baik sangatlah penting untuk
memastikan tercapainya target perusahaan yang diberikan oleh pemegang saham.
Namun dalam hal ini TTL sangat komit terhadap implementasi GCG yang baik, tidak
hanya untuk mencapai target penilaian, namun memastikan seluruh manajemen dan
pegawai menjalankan bisnis perusahaan dengan prinsip GCG yang kuat,” ujar Budi
Satriyo dalam keterangan pers-nya.
Sebanyak 40 pegawai dikumpulkan untuk mengikuti
sharing session yang dilaksanakan bekerjasama dengan Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP) Jawa Timur agar terus menerus menggelorakan semangat
untuk menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam diri masing-masing, menularkan pada
lingkungan dan tempat kerja sehingga capaian positif selama ini semakin
meningkat kedepannya.
Koordinator Pengawasan Bidang Investigasi 2 BPKP
Jatim, Usadani Pribadi dalam paparannya menyebutkan bahwa nilai GCG Indonesia
masih tertinggal dibandingkan negara ASEAN lainnya, sehingga perlu upaya bersama
untuk meningkatkan kesadaran dan memperbaikinya.
“Tidak ada sistem pengendalian internal yang
memberikan jaminan absolut untuk menangani kecurangan, sehingga penerapan
prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten merupakan
landasan bagi terbentuknya sistem dan budaya GCG secara berkelanjutan,” ungkap
Usadani.
Bentuk komitmen TTL terkait GCG untuk manajemen dan
pegawai terlihat dari banyaknya kegiatan perusahaan yang mendukung implementasi
GCG, diantaranya penandatanganan pakta integritas oleh seluruh pegawai,
pengukuran pemahaman pegawai terhadap GCG, dan kegiatan sosialisasi yang
dilakukan terus menerus melalui infografis, email, media sosial perusahaan
hingga mengadakan lomba-lomba yang berkaitan dengan GCG.
Di TTL sendiri, terdapat unit yang mengelola dan
mengendalikan praktik-praktik penyuapan yang disebut dengan Unit Pengendalian
Gratifikasi (UPG) dan Whistle Blowing System (WBS) sebagai pengelola dari
adanya aduan-aduan yang mungkin muncul terkait adanya praktik penyuapan.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan segala
informasi atau peraturan yang ada di TTL tidak hanya diketahui namun juga dapat
diterapkan oleh seluruh pegawai perusahaan tidak terkecuali organ perusahaan
agar memberikan nilai tambah terhadap stakeholders.
(Redaksi ISL News/email:islnewstv@gmail.com).