SURABAYA (ISL News) – PT Terminal Teluk Lamong (TTL), anak perusahaan PT Pelindo Terminal Petikemas percepat layanan operasional dengan penambahan 2 unit alat bongkar muat jenis Rubber Tyred Gantry Crane (RTGC) di area lapangan penumpukan Blok WSTA.
RTGC tersebut merupakan kerjasama penyediaan dan pengoperasian
antara TTL dengan perusahaan logistik PT Multi Terminal Indonesia (MTI) untuk
meningkatkan pelayanan di Terminal Teluk Lamong.
Dua Unit RTGC milik PT MTI di relokasi dari Tanjung Priok ke
Terminal Teluk Lamong dengan menggunakan kapal tongkang Fiona 2501 berukuran
270 feet dan Tug Boat Trans 58, menempuh waktu selama 10 hari dari pelabuhan
Tanjung Priok Jakarta hingga sandar di dermaga domestik Terminal Teluk Lamong
pada 23 Juni 2024.
Proses pembongkaran 2 unit RTGC dari kapal tongkang ke sisi
Dermaga Teluk Lamong hingga RTGC dimobilisasi dari dermaga Teluk Lamong ke
lapangan penumpukan/container yard (CY) dengan menggunakan alat multiaxle
memerlukan waktu 15 hari.
Direktur Utama TTL, David Pandapotan Sirait menjelaskan bahwa
penambahan peralatan ini merupakan bagian dari inisiatif strategis TTL untuk
menambah kapasitas lapangan penumpukan (unlocking capacity) serta mendukung
kinerja bongkar muat peti kemas. "2 RTGC ini nantinya akan berdampak pada
penurunan waktu tunggu sandar atau port stay di TTL, sehingga layanan bogkar
muat menjadi lebih cepat dan dan efisien,” imbuhnya
RTGC ini dibangun dengan teknologi modern dan efisiensi energi
yang baik. Dengan memiliki gantry rail span 7+1 rows dan lifting height 6+1,
alat ini memungkinkan TTL melakukan bongkar muat hingga 7 row dan ketinggian 5
tier/tingkat dengan kapasitas handling 1.470 TEUs dalam satu kali gelaran.
Pengunaan RTGC ini mampu mengoptimalkan kapasitas lapangan penumpukan peti kemas pada WSTA dengan keseragaman pola penumpukan, selain itu mampu meningkatkan aspek keselamatan akibat aktivitas shifting peti kemas.
Penambahan peralatan modern dan penerapan teknologi canggih ini
tentu selaras dengan upaya pengembangan bisnis yang gencar dilakukan oleh TTL.
Terbukti pada semester 1 tahun 2024, TTL berhasil mencatatkan kinerja yang
gemilang melalui trafik kapal, arus petikemas dan arus barang curah kering yang
naik signifikan. ”Hal ini memacu semangat kami dalam memberikan pelayanan yang
excellent bagi pengguna jasa,” terang David.
Miliki 10 Unit ASC
Terminal Teluk Lamong kini memiliki 10 unit Automated Stacking
Crane (ASC), 5 unit Reach Stacker (RS), 5 unit Straddle Carrier (SC) dan 2 unit
RTGC untuk menunjang aktivitas bongkar muat di lapangan penumpukan. Dengan
penambahan alat bongkar muat baru ini diharapkan mampu mendongkrak
produktivitas bongkar muat baik di lapangan maupun dermaga.
“Ini merupakan hasil kerjasama tim yang baik antara TTL dengan
Pelindo Regional 3, Pelindo Terminal Petikemas, KSOP Utama Tanjung Perak dan PT
MTI dalam berkolaborasi mulai dari persiapan hingga pengoperasian saat ini,”
terang David.
Dengan adanya sinergi antara PT Terminal Teluk Lamong dan PT Multi
Terminal Indonesia diharapkan dapat memberikan benefit bagi kedua belah pihak
khususnya didalam peningkatan kinerja, sekaligus menjadi wujud komitmen TTL
dalam memberikan pelayanan excellent bagi pengguna jasa.