JAKARTA TANGERANG SELATAN (ISL News) – Baru-baru ini, Rabu (18/10/2023), importir asal Selangor Malasia kembali melakukan penandatanganan MoU dengan Ekportir Nasional CV. Sehati Pangan Mandiri, disaksikan Khairul Mahalli selaku Chairman atau Ketua Umum Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia atau disingkat GPEI.
Pada
kesempatan MoU itu, pihak YUSMA Family TRADING langsung
dilakukan oleh MR. MUHAMMAD YUNUS, selaku CEO dan sekaligus sebagai PiIhak Pertama.
Adapun CV. SEHATI PANGAN MANDIRI dilakukan MR PETRUS KURNIAWAN, selaku DIREKTUR,
dan juga sebagai Pihak kedua.
Sebagaimana release (draft MoU-red)
yang diterima Tim Redaksi ISL News,
disebutkan bahwa YUSMA FAMILY TRADING selaku Pihak pertama Menyetujui antara
lain :
1. Pihak Pertama setuju untuk membeli berbagai makanan ringan dari Pihak Kedua dengan jumlah sejumlah USD 1.000.000 (Satu juta).
2. Kedua Pihak akan bekerja sama dalam mempromosikan berbagai
makanan ringan di Malaysia.
3. Klausul-klausul dalam MOU dapat direvisi dan
diubah melalui konsultasi antar para pihak.
4. MOU ini mulai berlaku
pada tanggal penandatanganan dan tetap berlaku sampai satu tahun.
Penantanganan
MoU tersebut berlangsung dalam acara Trade Expo
Indonesia yang ke-38
Tahun yang bertempat di Jakarta – Tangerang Selatan BSD City Serpong, pada 18 Oktober 2023, sekitar jam 14.00 Wib.
Sebagai
Informasi, untuk profil singkat perusahaan, bahwa Yusma
Family Trading telah bergerak di bidang usaha impor barang, penyediaan makanan
(makanan ringan) dan minuman untuk konsumsi warga masyarakat.
Adapun profil singkat perusahaan CV.
Sehati Pangan Mandiri, merupakan perusahaan yang memiliki usaha ekspor barang,
penyediaan makanan ringan, penganan, makanan dan minuman.
“Kerja
sama kami sudah berlangsung sejak 15 tahun yang lalu, dan pada kesempatan ini sebagai
memperbarui MoU, yang kami lakukan setiap setahun sekali (Oktober),” Ujar
Muhammad Yunus, CEO Yusma Family Trading.
Dikatakan, untuk volume impor dari
Indonesia dalam satu bulan biss 1 hingga 3 kontaner (40 feed-red). “Sehingga
kalau dirata-rata nilai impor kami dari Indonesia mencapai Rp. 15 Miliar dalam
satu tahun,” ungkap M. Yunus.
Untuk kedepan, tambah M. Yunus,
pihaknya ada target impor dari Indonesia bisa meningkat hingga Rp. 20 Miliar. “Hal
ini sehubungan meningkatnya permintaan pasar di Selangor Malasia, dimana untuk
pengapalannya, kami lakukan melalui Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Belawan Medan,” Tambah M. Yunus.
(Redaksi ISL
News/email:islnewstv@gmail.com).