SEMARANG (ISL News) - Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Distrik Navigasi Semarang meluncurkan “Smart Buoy” pertama di Indonesia yang merupakan kerjasama Distrik Navigasi Tanjung Emas dengan Badan Riset Inovasi Nasional dan Universitas Diponegoro.
Smart Buoy diluncurkan
dalam acara Seminar Teknologi Kenavigasian bertajuk “Terus Melaju Untuk
Transportasi Maju Melalui Inovasi Teknologi Maritim” yang digelar di Semarang,
Rabu, 20 September 2023.”Perkembangan teknologi di dunia maritim ke depan
diharapkan mampu menghadirkan sistem yang tangguh dan memberikan solusi yang
lebih efektif,” ujar Plt Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif
Priadi dalam sambutannya saat membuka acara.
Seminar Tekonologi
Kenavigasian ini diikuti oleh 350 peserta dan secara daring melalui Zoom
Meeting dengan kapasitas 1.500 peserta.
Termasuk perwakilan
taruna dan taruni dari berbagai sekolah pelayaran yang turut menghadiri dan
memeriahkan seminar Teknologi Kenavigasian.Ada 5 (lima) agenda kegiatan utama
dalam Seminar Tekonogi Kenavigasian yaitu launching Smart Buoy yang merupakan
kerjasama Distrik Navigasi Tanjung Emas dengan Badan Riset Inovasi Nasional dan
Universitas Diponegoro. Kemudian seminar E-Pilotage, dengan menghadirkan
Narasumber dari Regulator, Praktisi dan Akademisi.
Sosialisasi BLU Distrik Navigasi
Tanjung Priok dan pengalihan fungsi pengawasan BLU Distrik Navigasi Tanjung
Priok ke Distrik Navigasi Tanjung Emas. Release lagu “Cahaya Navigasi karya
Distrik Navigasi Tanjung Emas sebagai instrument sosialisasi dan edukasi keselamatan
pelayaran. Serta Booth Pameran yang menghadirkan perkembangan informasi
teknologi maritim.
“Jadikan seminar ini
sebagai ajang saling berbagi pengalaman, menggali informasi, serta
menyumbangkan saran dan inovasi untuk kemajuan navigasi pelayaran Indonesia,”
tutup Capt. Antoni.*
Launching Smart Buoy*
Dalam
kesempatan yang sama, Kepala Distrik Navigasi Semarang, Dian Nurdiana
menjelaskan Smart Buoy yang diluncurkan merupakan pengembangan redesain
prototyping pelampung suar dengan diameter 2,6 meter
“Dalam pengembangan
redesain prototyping pelampung suar diameter 2,6 meter ini Distrik Navigasi
Tanjung Emas melakukan optimalisasi dalam proses desain dan manufacturing,”
ungkapnya.
Kemudian dengan
dukungan dari Tim Badan Riset Inovasi Nasional, berperan dalam pengembangan
fitur smart buoy dan Tim dari Universitas Diponegoro berperan dalam
penyempurnaan desain dan simulasi.*Seminar E-Pilotage*Dian mengungkapkan saat
ini telah terbit Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 4 tahun 2023 tentang
Penyelenggaraan Telekomunikasi Pelayaran dan Pelayanan Tata Kelola Lalu Lintas
Kapal di Perairan Indonesia dimana dalam ketentuan Bab V, Bagian Keempat, Pasal
71 diatur terkait E-pilotage.”E-pilotage merupakan rangkaian sistem integrasi
yang menggunakan perangkat elektronik untuk membantu dalam kegiatan layanan
pemanduan kapal,” ungkapnya.
Sebagai informasi,
Seminar Kenavigasian yang dilaksanakan mengambil tema “Implementasi Pemanduan
Elektronik (E-Pilotage) di Perairan Indonesia” dengan menghadirkan narasumber
sebagai berikut:-Capt. Indra Priyatna selaku Praktisi dan Akademisi di bidang
pelayaran, membawakan materi “Penerapan E-Pilotage di dunia Pelayaran-
Dr.Fadilla Indrayuni Prastyasari,ST,M.Sc dari Institut Teknologi Sepuluh
November membawakan materi “Teknologi Maritim dalam mendukung E-Pilotage”-Indra
Santosa, SE, M.Mtr selaku Kepala Sub Direktorat Telekomunikasi Pelayaran
Direktorat Kenavigasian Ditjen Hubla, membawakan materi “Regulasi dan
Implementasi E-Pilotage di Perairan Indonesia”-Nanditya Darma Wardhana, SH, MM,
M.Sc selaku Kepala Sub Direktorat Perencana Teknis Direktorat Kenavigasian
Ditjen Hubla selaku moderator.
Dalam
kegiatan ini ditampilkan juga Booth Pameran yang menghadirkan informasi
teknologi maritim dengan tujuan untuk memberikan update informasi dan edukasi
mengenai perkembangan teknologi maritim dalam menunjang keselamatan dan
keamanan pelayaran.