
JAKARTA (ISL News) - Pasca mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa, 5 September 2023, bertempat di Museum Maritim Indonesia PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC Terminal Kendaraan / IPCC) menyelenggarakan Public Expose sebagai salah satu kewajiban dari Perusahaan terbuka untuk dapat menyampaikan sejumlah kinerja dan pencapaian kepada publik.
Kegiatan Public
Expose IPCC diawali dengan pengenalan kegiatan Perusahaan. Adapun kegiatan Public
Expose IPCC dihadiri lengkap oleh Direksi, yaitu Sugeng Mulyadi selaku
Direktur Utama dan Plt. Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis; Bagus
Dwipoyono, Direktur Operasi dan Teknik; dan Direktur Keuangan dan SDM yang baru
saja diangkat dalam RUPSLB yaitu Wing Megantoro.
Dalam
paparannya, IPCC yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia sejak 9 Juli 2018
dan sebagai bagian dari Pelindo Group yang setelah Pelindo merjer berada di
bawah Pelindo Multi Terminal memiliki empat bidang usaha, yaitu Car Terminal
Operator; Car Terminal Handling & Supporting; Car Distribution Management;
dan RORO Terminal Operator.
Dalam
perjalanannya, IPCC telah mengembangkan ke sejumlah wilayah selain dari
pengembangan di area Pelabuhan Tanjung Priok, antara lain Pelabuhan Belawan,
Pelabuhan Makassar, dan Pelabuhan Pontianak.
Dalam
menjalankan kegiatan usahanya, sebagai Perusahaan terbuka maka IPCC
mengedepankan pengelolaan Perusahaan berjalan dengan baik dengan mengedepankan
prinsip GRC (Governance, Risk, and Compliance) yang baik. Oleh karena
itulah, tidak heran jika IPCC mampu menyabet penghargaan Risk Management Award
dari ASEAN Risk Award. Namun demikian, Sugeng Mulyadi menyampaikan bahwa
bukanlah award yang diincarnya namun, lebih kepada menjalankan tata Kelola
Perusahaan yang baik.
“Pada
dasarnya bukan award-nya secara spesifik yang kami incar namun, lebih kepada
implementasi kami dalam menjalankan Tata Kelola Perusahaan yang baik dan sesuai
dengan ketentuan dan ter-manage dengan baik sesuai dengan ketentuan, peraturan,
hukum, dan risiko bisnis yang terukur. Risiko Bisnis ini menjadi penting karena
dapat menjadi alert bagi kita sehingga kita dapat lakukan mitigasi secara
menyeluruh prosesnya baik dari sisi individu hingga level korporasi sehingga
dapat kita antisipasi potensi terjadinya risiko ke depannya.”, Ungkap
Sugeng Mulyadi.
Selain
mengedepankan pengelolaan yang baik, fokus Perusahaan juga dari sisi
pengembangan bisnis usaha dan peningkatan kinerja sehingga dapat memberikan value
added kepada para pemegang saham. Untuk itulah, Bagus Dwipoyono, Direktur
Operasi dan Teknik menambahkan bahwa pengembangan bisnis perseroan ditujukan
untuk dapat menghadapi tantangan dan membuat bisnis usaha tetap sustain.
“Terkait
dengan tantangan sebagaimana telah kami sampaikan pada sebelumnya, yaitu
menghadapi persaingan hingga target kami ialah menuju Terminal Kendaraan nomor
1 di wilayah ASEAN yang tentunya diperlukan kerjasama dan bersinergi dengan
berbagai pihak, baik itu dari sisi Pemerintah maupun lainnya. Selain itu, juga
diperlukan support dari berbagai pihak sehingga IPCC dapat memberikan layanan
yang optimal. Langkah strategi IPCC untuk dapat mempertahankan posisi ke
depannya menuntut IPCC untuk dapat menyediakan layanan yang memiliki keunggulan
dari terminal lainnya sehingga IPCC berupaya meng-upgrade SDM maupun sistem
maupun teknologi di internal IPCC untuk dapat meningkatkan lagi prosedur
pelayanannya sehingga memiliki standar yang sama dengan automaker dan
memberikan nilai tambah pelayanan kepada automaker. Selain itu, IPCC juga
memanfaatkan momen merjernya Pelindo untuk meningkatkan ekspansi ke sejumlah wilayah.”,
demikian ungkap Bagus.
Terkait dengan
kinerja keuangan, Direksi IPCC menyampaikan bahwa kinerja Perseroan didukung
oleh perkembangan ekonomi domestik maupun global yang berimbas pada industri
otomotif. Di sisi lain, juga didukung oleh sejumlah implementasi dari sejumlah
strategi yang dicanangkan Perseroan. Wing Megantoro sebagai Direktur Keuangan
dan SDM yang baru diangkat dalam RUPSLB menyampaikan sejumlah rencana strategis
Perseroan untuk dapat mengangkat kinerja Perseroan.
“Tentunya
kami sebagai perusahaan Tbk berusaha agar pertumbuhan kinerja dapat tetap
terjaga. Apakagi jika didukung oleh perkembangan ekonomi yang ada. Ekspansi
yang kami rencanakan juga diharapkan dapat terealisasi. Misalkan, rencana
perluasan lahan, penjajakan Kerjasama-operasi dengan sejumlah Pelabuhan yang
dinilai potensial untuk dijadikan hub Terminal Kendaraan atau menjadi bagian
dari Terminal Satelit IPCC, kolaborasi maupun sinergi dengan sejumlah pihak
untuk meningkatkan aktivitas distribusi kendaraan dalam satu rantai pasok
ekosistem kendaraan, dan lainnya. Oleh karena itu, kami menargetkan pertumbuhan
sekitar 15% hingga 20% di tahun ini. Namun demikian, melihat situasi
perkembangan global, regional, maupun domestik tentunya nanti kami dapat
menyesuaikan dengan kondisi yang ada dimana industri otomotif dan Pelabuhan
saling terkait dengan berbagai kondisi tersebut.”, Demikain Wing
menyampaikan.
Menutup
rangkaian kegiatan Public Expose yang dihadiri sejumlah investor publik
dan media, Sugeng Mulyadi menyampaikan bahwa sesuai dengan tema Roadmap 2023, Value
Chain Expansion maka penekanannya ialah pada upaya untuk beraliansi maupun
bekerja sama maupun berkolaborasi dengan berbagai pihak, khususnya dalam
ekosistem kepelabuhanan dan peningkatan kapasitas Terminal Kendaraan melalui
ekspansi ke sejumlah area pelabuhan yang dapat dikerjsama-operasikan sebagai
Terminal Kendaraan maupun Terminal RoRo. Jadi, di tahun 2023 ini diharapkan
dapat menambah area pengelolaan Terminal Kendaraan dan juga adanya kerjasama
yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak untuk pengembangan layanan
Terminal Kendaraan. Di sisi lain, Sugeng bersama dengan Direksi lainnnya juga
berupaya menjaga fundamental Perseroan sehingga dapat berimbas positif pada
pergerakan harga saham IPCC. Dengan demikian, diharapkan pergerakan harga saham
IPCC dapat menarik bagi publik sebagai saham yang layak untuk diinvestasikan.
(Redaksi ISL News/Corcom
IPCC/email:islnewstv@gmail.com).