JAKARTA (ISL News) - Dalam hasil analisisnya yang diterbitkan pada Jumat, 18 Agustus 2023, FTSE (Financial Times Stock Exchange) Russel Group telah melalukan kocok ulang saham-saham di Bursa Efek Indonesia untuk masuk sebagai penghuni dalam salah satu indeks acuan FTSE, yaitu FTSE Global Equity Index Series Asia Pasific dalam semi annual review September 2023.
Untuk pertama
kalinya sejak IPO pada 9 Juli 2018, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC
Terminal Kendaraan / IPCC) akhirnya masuk dalam radar perhitungan indeks
tersebut. IPCC masuk dalam indeks tersebut untuk kategori Micro Cap
bersamaan dengan penghuni baru lainnya. Diantaranya terdapat anak usaha BUMN PT
Pertamina (Persero), TUGU (PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk). Lalu, BUMN
PT Krakatau Steel Tbk (KRAS); bank milik Pemerintah Daerah, PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM); serta sejumlah Perusahaan swasta, diantaranya PT
Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS),
PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan lainnya.
Sebagaimana
diketahui FTSE itu sendiri atau yang dikenal dengan sebutan FTSE Russel Group
merupakan organisasi finansial di Inggris yang memiliki spesialisasi
menyediakan indeks untuk acuan pasar keuangan global atau istilahnya benchmarking
portfolio.
(https://www.investopedia.com/terms/f/ftse.asp).
Ketika suatu saham masuk dalam screening FTSE maka saham tersebut
dinilai memiliki fundamental yang sehat serta diikuti dengan likuiditas yang
masuk dalam kriteria FTSE. Oleh karena FTSE ini telah memiliki reputasi yang
baik dan track record penilaian saham yang sangat rigid maka saham-saham yang
masuk dalam kriteria FTSE tentunya akan dapat menjadi pertimbangan investor,
terutama investor asing.
Dengan masuknya
IPCC ke dalam indeks tersebut maka hal ini menjadi suatu prestasi yang patut
dibanggakan serta menjadi kado terindah di tahun kelima pasca IPO IPCC melantai
di Bursa Efek Indonesia (IDX) dan melengkapi posisi indeks yang telah diraih.
Seperti yang diketahui, dalam indeks saham yang dirilis IDX, IPCC telah masuk ke
dalam Indeks Papan Utama (Main Board Index); ISSI (Indeks Saham Syariah
Indonesia); IDXSMC-COM; dan IDX-MES BUMN 17.
Tidak hanya itu,
dengan beradanya IPCC dalam indeks FTSE tersebut menjadi pemacu semangat
manajemen untuk dapat memberikan kontribusi positif kinerja Perseroan kepada
pada investor yang telah eksis memiliki saham IPCC dan juga para calon investor
yang minat terhadap saham IPCC. Manajemen berharap, semoga IPCC tidak hanya
menjadi dambaan investor lokal namun, juga menjadi pilihan investor asing
terutama para private equity agar likuiditasnya makin meningkat lagi.
Manajemen pun mengapresiasi dukungan loyalitas nasabah yang telah berinvestasi
pada saham IPCC.
Menilik historis
kinerja emiten Pelabuhan yang bergerak di bidang layanan jasa bongkar muat
kendaraan ini dimana hingga akhir Juni 2023, tercatat IPCC berhasil mengangkat
Pendapatan Usaha di paruh pertama tahun ini naik 21,37% (YoY) menjadi Rp366,96
miliar dari sebelumnya Rp302,34 miliar. Dengan kenaikan pendapatan tersebut dan
diikuti dengan pertumbuhan beban yang lebih rendah dari pertumbuhan pendapatan
dan bahkan lebih rendah dari tahun lalu membuat IPCC mampu mengangkat perolehan
labanya. Adapun EBITDA berhasil di raih IPCC dengan kenaikan Rp35,26% menjadi
Rp191,29 miliar seiring dengan kenaikan Laba Usaha IPCC di tengah tahun pertama
ini sebanyak 33,57% menjadi Rp108,22 miliar. Pada bottom line, IPCC
mampu menorehkan angka Laba Tahun Berjalan sebesar Rp78,92 miliar atau
meningkat 73,77%. Dengan demikian, EPS pun meningkat dari Rp24,98 di semester
pertama tahun sebelumnya menjadi Rp43,40 di periode yang sama di tahun ini.
Di sisi lain,
pasca absen membagikan dividennya, dengan menggunakan Laporan Keuangan Tahun
Buku 2022, IPCC telah membagikan dividen sebesar Rp113,21 miliar atau ekuivalen
sebesar 70,00% dari Laba Tahun Berjalan dimana sebanyak Rp22,71 miliar telah
dibagikan sebagai dividen interim dan sisanya berupa dividen final dengan
jumlah Rp90,50 miliar. Dengan demikian, total dividen per lembar saham yang
telah dibagikan tahun ini sebesar ±Rp62,55 atau memiliki dividend yield
sebesar 8,34% dengan asumsi harga saham IPCC sebesar Rp750 per lembarnya
sehingga memberikan imbal hasil yang menarik kepada para investor.
Beyond The Gate
IPCC,
Leading to be The World Class Car Terminal Ecosystem
(Redaksi ISL News/Corcom IPCC/email:islnewstv@gmail.com).