BALI (ISL News) – Pada rabu kemarin, 24 Mei 2023, bertempat di Hotel Harris Sunset Road, Bali melalui kegiatan Investor Forum yang mengundang banyak investor ritel, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC Terminal Kendaraan/IPCC) berkolaborasi bersama PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI) mengadakan acara bincang emiten yang mengulas kinerja Perseroan sekaligus menjadi ajang pengenalan bisnis kepada para investor, dalam hal ini ialah para nasabah PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Kegiatan ini turut berkolaborasi dengan PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM). Baik IPCC maupun IPCM merupakan 2 perusahaan yang berasal dari Pelindo Group. Selain itu, kegiatan ini turut mengundang PT Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Bali.
Melalui kegiatan
yang bertemakan "Mengarungi Samudera Investasi" baik IPCC maupun IPCM
mengenalkan kegiatan bisnis dari masing-masing dan juga menjelaskan kinerja
fundamental masing-masing. Turut hadir dalam paparan ini ialah Direksi dari
IPCC, yaitu Sugeng Mulyadi, Direktur Utama sekaligus Plt. Direktur Komersial
dan Pengembangan Bisnis IPCC; Bagus Dwipoyono, Direktur Operasi dan Teknik;
serta Sumarno, Direktur Keuangan dan SDM. Sementara itu, dari IPCM diwakilkan
oleh Shanti Puruhita, Direktur Utama sekaligus Direktur Komersial dan
Pengembangan Bisnis IPCM; Rheini Delfianti, Direktur Keuangan dan SDM; serta Corporate
Secretary, Eddy Harristiani.
Kegiatan ini
diawali dengan paparan kondisi makro ekonomi dan Pasar Modal yang disampaikan
oleh I Gusti Agus Andiyasa - Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Denpasar.
Dalam paparannya, disampaikan bahwa kondisi pandemi covid-19 telah membuat
banyak perubahan, termasuk dalam minat berinvestasi dari masyarakat. Aktivitas
transaksi masyarakat, termasuk juga dengan penambahan nasabah baru menunjukan
peningkatan dengan adanya pandemi tersebut. Adanya pembatasan untuk pertemuan
diantara masyarakat membuat perubahan sosial dimana masyarakat mau tidak mau
lebih banyak menggunakan gadget untuk tetap dapat berkomunikasi, termasuk juga
melakukan investasi dan trading produk investasi melalui gadget. Selain itu,
juga disampaikan bahwa kondisi pasar masih dihadapkan pada sejumlah sentimen,
diantaranya kondisi makroekonomi global yang masih dalam ketidakpastian dengan
adanya perang Rusia-Ukraina, pergerakan harga komoditas yang fluktuatif, arah
kebijakan suku bunga The Fed AS yang dapat mempengaruhi kebijakan bank sentral
di sejumlah negara, pergerakan mata uang asing, dan perkembangan ekonomi makro
lainnya.
Para nasabah
MASI sangat antusias untuk mengetahui bisnis usaha dari kedua perusahaan Tbk di
bawah Pelindo ini. Banyak yang menanyakan terkait dengan kinerja fundamental
dan terutama yang menjadi perhatian para nasabah ialah rencana pembagian
dividen. Baik IPCC maupun IPCM memberikan penjelasan sangat gambling terkait
dengan profil bisnis Perseroan, kinerja fundamental, hingga prospek usaha ke
depannya.
Di awal
paparannya, Manajemen IPCC menyampaikan harapannya agar kegiatan Inevstor Forum
ini dapat dilakukan secara rutin sebagai upaya pengenalan bisnis usaha IPCC
sekaligus menjadi bagian dari literasi keuangan kepada masyarakat, terutama
kepada para nasabah MASI dari berbagai kalangan. Manajemen juga berharap dengan
semakin meningkatnya pemahaman masyarakat, terutama nasabah MASI maka dapat
meningkatkan transaksi dan likuiditas saham IPCC. Manajemen kemudian
melanjutkan dengan penjelasan terkait profil singkat Perseroan dimana IPCC
merupakan bagian dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang memiliki kegiatan
usaha bongkar muat kargo kendaraan di Terminal dengan lini bisnis Car Terminal
Operator; Car Terminal Handling & Supporting; Car Distribution Management; dan
RoRo Terminal Operator. Tak lupa, IPCC juga menyampaikan sejumlah
keunggulan kompetitif dihadapan nasabah MASI dimana Terminal IPCC masih menjadi
tujuan utama penanganan kargo kendaraan dari pabrikan otomotif karena selain
distribution cost perjalanan yang lebih rendah juga tarif yang kompetitif serta
standardisasi pelayanan bongkar muat kendaraan, termasuk juga kesiapan man
power yang telah tersertifikasi sesuai dengan standar pabrikan otomotif. Selain
itu, sejumlah fasilitas yang dimiliki oleh IPCC memberikan tambahan nilai
keunggulan karena sesuai dengan standar internasional.
Dari sisi
kinerja, bahwa pasca pandemi Covid-19 berkurang, kegiatan masyarakat dan juga
aktivitas industri kian menunjukan peningkatan yang luar biasa sehingga
berimbas positif pada kinerja fundamental IPCC yang turut mengalami pertumbuhan
positif. Dengan didukung oleh peningkatan aktivitas tersebut maka perolehan
pendapatan dari IPCC mengalami peningkatan sepanjang periode 2022 dan berlanjut
di periode triwulan pertama 2023. Sebagai contoh, sepanjang triwulan pertama
2023 ekspor CBU naik 40,74% (year on year / YoY) dibandingkan periode yang sama
di tahun lalu di angka 90.073 unit dan ekspor Truck/Bus naik 333,33% di angka
104 unit. Sedangkan impor CBU naik 47,95% di angka 93.476 unit. Begitupun
dengan kondisi di Terminal Domestik dimana pengiriman CBU naik 47,95% di angka
93.476 unit. Sedangkan Alat Berat dan Truck/Bus masing-masing naik 16,30% di
angka 3.297 unit dan 12,59% di angka 19.679 unit.
Sejumlah rencana
ekspansi bisnis juga turut disampaikan. Dalam penjelasannya, Manajemen IPCC
menyampaikan bahwa hingga akhir tahun 2022 IPCC telah mengoperasikan sejumlah
Terminal dimulai dari Tanjung Priok; Terminal Belawan, Medan; Terminal
Pontianak; hingga Terminal Makassar. Dengan telah bergabungnya Pelindo maka
terbuka lebar pengembangan Kerjasama-operasi ke sejumlah wilayah semisal
Balikpapan, Surabaya, Banjarmasin, Bali, Nusa Tenggara dan lainnya. Namun demikian,
Manajemen tentunya akan melakukan kajian studi kelayakan dan juga penjajakan
terlebih dahulu.
Sejumlah
strategi pun tak luput untuk turut dipaparkan. Manajemen menyampaikan bahwa
IPCC sebagai perusahaan yang menjadi bagian dalam satu rantai pasok ekosistem
distribusi otomotif maka perannya dalam meningkatkan konektivitas kegiatan
dalam satu rangkaian tersebut haruslah optimal. Sejumlah improvement mutlak
harus dilakukan untuk mengoptimalkan peran tersebut. Melalui tiga Pilar Utama
Perseroan, yaitu Digitalisasi, Ekspansi, dan Integrasi maka IPCC berharap peran
dan positioningnya dalam ekosistem tersebut akan menjadi lebih optimal dan
memberikan nilai tambah tidak hanya bagi IPCC namun, juga sejumlah pemangku
kepentingan di industri. Di sisi lain, melalui tiga Pilar Utama tersebut juga
turut diharapkan selain tercipta konektivitas di dalam distribusi otomotif juga
dapat menciptakan efisiensi dan efektivitas kegiatan distribusi otomotif.
Seiring dengan
meningkatnya Laba Tahun Berjalan IPCC baik di 2022 maupun di periode triwulan
pertama 2023 maka IPCC sedang mengusulkan untuk melakukan pembagian dividen. Di
awal tahun 2022, IPCC telah melakukan pembagian dividen interim sebanyak
Rp22,71 miliar yang setara dengan Rp12,49 per lembar saham. Sebagai komitmen
Perusahaan Publik dan pertanggungjawaban kepada para pemegang saham, terutama
pemegang saham publik maka nantinya akan diputuskan dalam RUPS Tahunan. Sebagai
informasi, Laba Tahun Berjalan IPCC untuk Tahun Buku 2022 ialah sebesar
Rp161,72 miliar. Di sisi lain, berdasarkan data historis persentase pembagian
dividen / Dividend Payout Ratio (DPR) IPCC ialah berkisar 60% hingga 70%. IPCC
akan melaksanakan RUPS Tahunan pada 27 Juni 2023 untuk mengusulkan rencana
pembagian dividen ini..
Beyond The Gate
IPCC, Leading to be The World
Class Car Terminal Ecosystem