Iklan Top Header PT BKI (Persero)


 

terkini

MELALUI INVESTOR FORUM, IPCC KENALKAN BISNIS TERMINAL KENDARAAN DAN SAMPAIKAN SEJUMLAH PENCAPAIAN KINERJA

26/05/23, 15:23 WIB Last Updated 2023-05-26T08:23:48Z



BALI (ISL News) –
Pada rabu kemarin, 24 Mei 2023, bertempat di Hotel Harris Sunset Road, Bali melalui kegiatan Investor Forum yang mengundang banyak investor ritel, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC Terminal Kendaraan/IPCC) berkolaborasi bersama PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI) mengadakan acara bincang emiten yang mengulas kinerja Perseroan sekaligus menjadi ajang pengenalan bisnis kepada para investor, dalam hal ini ialah para nasabah PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Kegiatan ini turut berkolaborasi dengan PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM). Baik IPCC maupun IPCM merupakan 2 perusahaan yang berasal dari Pelindo Group. Selain itu, kegiatan ini turut mengundang PT Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Bali.


Melalui kegiatan yang bertemakan "Mengarungi Samudera Investasi" baik IPCC maupun IPCM mengenalkan kegiatan bisnis dari masing-masing dan juga menjelaskan kinerja fundamental masing-masing. Turut hadir dalam paparan ini ialah Direksi dari IPCC, yaitu Sugeng Mulyadi, Direktur Utama sekaligus Plt. Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis IPCC; Bagus Dwipoyono, Direktur Operasi dan Teknik; serta Sumarno, Direktur Keuangan dan SDM. Sementara itu, dari IPCM diwakilkan oleh Shanti Puruhita, Direktur Utama sekaligus Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis IPCM; Rheini Delfianti, Direktur Keuangan dan SDM; serta Corporate Secretary, Eddy Harristiani.


Kegiatan ini diawali dengan paparan kondisi makro ekonomi dan Pasar Modal yang disampaikan oleh I Gusti Agus Andiyasa - Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Denpasar. Dalam paparannya, disampaikan bahwa kondisi pandemi covid-19 telah membuat banyak perubahan, termasuk dalam minat berinvestasi dari masyarakat. Aktivitas transaksi masyarakat, termasuk juga dengan penambahan nasabah baru menunjukan peningkatan dengan adanya pandemi tersebut. Adanya pembatasan untuk pertemuan diantara masyarakat membuat perubahan sosial dimana masyarakat mau tidak mau lebih banyak menggunakan gadget untuk tetap dapat berkomunikasi, termasuk juga melakukan investasi dan trading produk investasi melalui gadget. Selain itu, juga disampaikan bahwa kondisi pasar masih dihadapkan pada sejumlah sentimen, diantaranya kondisi makroekonomi global yang masih dalam ketidakpastian dengan adanya perang Rusia-Ukraina, pergerakan harga komoditas yang fluktuatif, arah kebijakan suku bunga The Fed AS yang dapat mempengaruhi kebijakan bank sentral di sejumlah negara, pergerakan mata uang asing, dan perkembangan ekonomi makro lainnya.


Para nasabah MASI sangat antusias untuk mengetahui bisnis usaha dari kedua perusahaan Tbk di bawah Pelindo ini. Banyak yang menanyakan terkait dengan kinerja fundamental dan terutama yang menjadi perhatian para nasabah ialah rencana pembagian dividen. Baik IPCC maupun IPCM memberikan penjelasan sangat gambling terkait dengan profil bisnis Perseroan, kinerja fundamental, hingga prospek usaha ke depannya.


Di awal paparannya, Manajemen IPCC menyampaikan harapannya agar kegiatan Inevstor Forum ini dapat dilakukan secara rutin sebagai upaya pengenalan bisnis usaha IPCC sekaligus menjadi bagian dari literasi keuangan kepada masyarakat, terutama kepada para nasabah MASI dari berbagai kalangan. Manajemen juga berharap dengan semakin meningkatnya pemahaman masyarakat, terutama nasabah MASI maka dapat meningkatkan transaksi dan likuiditas saham IPCC. Manajemen kemudian melanjutkan dengan penjelasan terkait profil singkat Perseroan dimana IPCC merupakan bagian dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang memiliki kegiatan usaha bongkar muat kargo kendaraan di Terminal dengan lini bisnis Car Terminal Operator; Car Terminal Handling & Supporting; Car Distribution Management; dan RoRo Terminal Operator. Tak lupa, IPCC juga menyampaikan sejumlah keunggulan kompetitif dihadapan nasabah MASI dimana Terminal IPCC masih menjadi tujuan utama penanganan kargo kendaraan dari pabrikan otomotif karena selain distribution cost perjalanan yang lebih rendah juga tarif yang kompetitif serta standardisasi pelayanan bongkar muat kendaraan, termasuk juga kesiapan man power yang telah tersertifikasi sesuai dengan standar pabrikan otomotif. Selain itu, sejumlah fasilitas yang dimiliki oleh IPCC memberikan tambahan nilai keunggulan karena sesuai dengan standar internasional.


Dari sisi kinerja, bahwa pasca pandemi Covid-19 berkurang, kegiatan masyarakat dan juga aktivitas industri kian menunjukan peningkatan yang luar biasa sehingga berimbas positif pada kinerja fundamental IPCC yang turut mengalami pertumbuhan positif. Dengan didukung oleh peningkatan aktivitas tersebut maka perolehan pendapatan dari IPCC mengalami peningkatan sepanjang periode 2022 dan berlanjut di periode triwulan pertama 2023. Sebagai contoh, sepanjang triwulan pertama 2023 ekspor CBU naik 40,74% (year on year / YoY) dibandingkan periode yang sama di tahun lalu di angka 90.073 unit dan ekspor Truck/Bus naik 333,33% di angka 104 unit. Sedangkan impor CBU naik 47,95% di angka 93.476 unit. Begitupun dengan kondisi di Terminal Domestik dimana pengiriman CBU naik 47,95% di angka 93.476 unit. Sedangkan Alat Berat dan Truck/Bus masing-masing naik 16,30% di angka 3.297 unit dan 12,59% di angka 19.679 unit.


Sejumlah rencana ekspansi bisnis juga turut disampaikan. Dalam penjelasannya, Manajemen IPCC menyampaikan bahwa hingga akhir tahun 2022 IPCC telah mengoperasikan sejumlah Terminal dimulai dari Tanjung Priok; Terminal Belawan, Medan; Terminal Pontianak; hingga Terminal Makassar. Dengan telah bergabungnya Pelindo maka terbuka lebar pengembangan Kerjasama-operasi ke sejumlah wilayah semisal Balikpapan, Surabaya, Banjarmasin, Bali, Nusa Tenggara dan lainnya. Namun demikian, Manajemen tentunya akan melakukan kajian studi kelayakan dan juga penjajakan terlebih dahulu.


Sejumlah strategi pun tak luput untuk turut dipaparkan. Manajemen menyampaikan bahwa IPCC sebagai perusahaan yang menjadi bagian dalam satu rantai pasok ekosistem distribusi otomotif maka perannya dalam meningkatkan konektivitas kegiatan dalam satu rangkaian tersebut haruslah optimal. Sejumlah improvement mutlak harus dilakukan untuk mengoptimalkan peran tersebut. Melalui tiga Pilar Utama Perseroan, yaitu Digitalisasi, Ekspansi, dan Integrasi maka IPCC berharap peran dan positioningnya dalam ekosistem tersebut akan menjadi lebih optimal dan memberikan nilai tambah tidak hanya bagi IPCC namun, juga sejumlah pemangku kepentingan di industri. Di sisi lain, melalui tiga Pilar Utama tersebut juga turut diharapkan selain tercipta konektivitas di dalam distribusi otomotif juga dapat menciptakan efisiensi dan efektivitas kegiatan distribusi otomotif.


Seiring dengan meningkatnya Laba Tahun Berjalan IPCC baik di 2022 maupun di periode triwulan pertama 2023 maka IPCC sedang mengusulkan untuk melakukan pembagian dividen. Di awal tahun 2022, IPCC telah melakukan pembagian dividen interim sebanyak Rp22,71 miliar yang setara dengan Rp12,49 per lembar saham. Sebagai komitmen Perusahaan Publik dan pertanggungjawaban kepada para pemegang saham, terutama pemegang saham publik maka nantinya akan diputuskan dalam RUPS Tahunan. Sebagai informasi, Laba Tahun Berjalan IPCC untuk Tahun Buku 2022 ialah sebesar Rp161,72 miliar. Di sisi lain, berdasarkan data historis persentase pembagian dividen / Dividend Payout Ratio (DPR) IPCC ialah berkisar 60% hingga 70%. IPCC akan melaksanakan RUPS Tahunan pada 27 Juni 2023 untuk mengusulkan rencana pembagian dividen ini..

Beyond The Gate

IPCC, Leading to be The World Class Car Terminal Ecosystem

 


(Redaksi ISL News/Corcom IPCC/PT IKT Tbk/email:islnewstv@gmail.com).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • MELALUI INVESTOR FORUM, IPCC KENALKAN BISNIS TERMINAL KENDARAAN DAN SAMPAIKAN SEJUMLAH PENCAPAIAN KINERJA

Terkini

Topik Populer