JAKARTA (ISL News) - IPC Terminal Petikemas/IPC
TPK mengambil peran dalam pelestarian budaya khususnya seni musik keroncong
dengan memberikan dukukan pada Komunitas Orkes Keroncong Tugu Cafrinho, Kampung
Tugu, Jakarta Utara. Dukungan disampaikan dalam bentuk peremajaan sanggar,
bantuan alat musik dan perlengkapan pendukung.
“Kalau dilihat dari sejarahnya,
musik keroncong diperkenalkan oleh pelaut dan awak kapal dari Portugis sejak
abad ke-16 ke Indonesia. Di Jakarta Utara sendiri, Komunitas Orkes Keroncong
Tugu Cafrinho sangat dikenal. Melalui bantuan yang disalurkan, kami berharap
menjadi awal yang baik bagi kelestarian musik keroncong sebagai warisan budaya
Indonesia” ujar David, Direktur Utama IPC TPK.
Komunitas Orkes Keroncong Tugu
Cafrinho menjadi budaya musik tradisional yang merupakan cikal bakal
lahirnya
musik Keroncong di Tanah Air. Berdiri sejak tahun 1661 yang dipopulerkan
masyarakat keturunan Portugis yang tinggal di daerah Tugu, Jakarta Utara. Cikal
bakal ragam aliran musik keroncong di Indonesia ini diwariskan dari generasi ke
generasi. Saat ini, Keroncong Tugu masih bertahan hingga generasi ke-4 sejak
tahun 2006. Ditahun 2015 Pemerintah DKI memberikan dukungan pada musik
keroncong Tugu sebagai salah satu kantong budaya di DKI dan menjadikan
keroncong Tugu sebagai Warisan Cagar Budaya Tak Benda.
Pandemi Covid-19 memberikan dampak
kepada pelaku seni di Indonesia tak terkecuali Komunitas Orkes Keroncong Tugu
Cafrinho. Menurunnya undangan untuk tampil dan diberlakukannya aturan
pembatasan aktifitas masyarakat oleh pemerintah telah menghentikan aktifitas
latihan untuk anak-anak binaan di sanggar. Penyediaan dan pemeliharaan alat
musik pun menjadi kendala.
“Semoga dengan bantuan yang disampaikan dapat
mendorong geliat melestarikan musik Keroncong Tugu di masa sekarang dan di masa
yang akan datang. Mengingat budaya Keroncong Tugu merupakan musik asli
Indonesia yang kaya akan sejarah bangsa” tutup David.
(Redaksi ISL News/Corsec IPC
TPK/email:islnewstv@gmail.com).