
TILAMUTA (ISL News) - Dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi dan industri serta konektivitas, Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan tengah mengkaji usulan perubahan status Pelabuhan Tilamuta dari Pelabuhan Pengumpan Regional menjadi Pelabuhan Pengumpul. Sejak tahun 2020 Pelabuhan ini dilayani sarana transportasi laut berupa Kapal Motor (KM) Sabuk Nusantara 113 pelayaran Tilamuta, Kolonedale (Sulteng), dan Makassar (Sulsel) sebagai penghubung orang dan barang yang ada di Sulawesi dengan.
Transportasi laut barang maupun
penumpang di wilayah tersebut mendapat apresiasi dari Bupati Boalemo, Hendriwan
karena keberadaannya sangat bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu dia
berharap Pelabuhan Tilamuta dapat segera dikembangkan agar pelayanannya semakin
maksimal.
"Saya harap agar angkutan
Kapal Perintis tetap ada karena sangat membantu masyarakat Boalemo,"
ujarnya setelah selesai mengikuti Seminar Awal Kajian Land Acquisition and
Ressetleman Action Plan (LARAP) Pengembangan Pelabuhan Tilamuta di Ruang Vicon
Kantor Bupati Boalemo.
Kapal penumpang yang melayani
warga Kabupaten Boalemo adalah KM Sabuk Nusantara 113 Trayek R-42 rute Tilamuta
-boalemo - Banggai - Raha - Makassar - Raha - Banggai - Boalemo - Bumbulan
Tilamuta.
Pelabuhan Tilamuta Provinsi
Gorontalo merupakan Pelabuhan Pengumpan Regional (PR) yang secara spesifik
sangat berpotensi menjadi ‘Main Gate’ distribusi barang di Provinsi Gorontalo
pada bagian selatan dan Pelabuhan Anggrek pada bagian utara. Pelabuhan Tilamuta
memiliki ‘Hinterland’ yang cukup luas meliputi Kabupaten Pohuwato, sebagian
Kabupaten Gorontalo yang menjadi pelabuhan pengumpul bagi hubungan port Bitung
Sulawesi Utara.
"Agar Pelabuhan Tilamuta
dapat ditingkatkan statusnya dari pelabuhan pengumpan regional ke pelabuhan
pengumpul sesuai RIP, saya telah membuat surat ke Gubernur Gorontalo untuk
peningkatan status ini dan bukti dukungan Pemda Boalemo untuk pengembangan
pelabuhan ini, PEMDA Boalemo telah menyusun Study di tahun 2021," ujarnya.
Selain itu Pemda Boalemo tahun
ini membangun 2 (dua) buah gudang untuk membantu meningkatkan kunjungan kapal
serta juga berharap agar angkutan Tol Laut tetap singgah di Tilamuta dan sedang
menyusun Study untuk pembebasan lahan di sekitar pelabuhan Tilamuta (Larap).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala
Kantor UPP Tilamuta, Abd. Muis Puti mengungkapkan dalam rangka pemanfaatan
ruang dengan mempertimbangkan peluang dan dukungan kawasan industri di sekitar
Pelabuhan Tilamuta sehingga mendorong dan memudahkan dalam kegiatan pengapalan
barang melalui Pelabuhan Tilamuta dan bongkar muat barang yang tidak jauh dari
kawasan industri, maka pengembangan Pelabuhan Tilamuta dirasakan cukup penting
untuk dilaksanakan.
"Agar pengembangan tersebut
mampu merepresentasikan kepentingan semua pihak yaitu pengguna jasa pelabuhan
dan pengelola maka diperlukan suatu arahan penataan ruang-ruang aktivitas yang
berlangsung di Pelabuhan Tilamuta dengan harapan Studi Kelayakan Pelabuhan
Tilamuta Kabupaten Boalemo kegiatan atau aktivitas-aktivitas yang ada dapat
berjalan lancar dan tercipta sebagai pelabuhan handal dan memiliki potensi
sebagai pelabuhan pengumpul (PP) di Kabupaten Boalemo dan daerah
hinterlandnya," ujarnya.
Berdasarkan potensi Sumber Daya
Alam (SDA) yang dimiliki oleh Kabupaten Boalemo, pengembangan industri di
Kabupaten Boalemo dimaksudkan untuk menunjang komoditi unggulan di bidang
pertanian, perikanan, perkebunan dan pariwisata.
"Dalam pengembangan
Pelabuhan Tilamuta tersebut dapat memberikan peluang bagi investasi untuk
mengembangkan kawasan peruntukan industri untuk menunjang komoditi unggulan di
bidang pertanian, perikanan, perkebunan,
kehutanan, pertambangan dan
pariwisata. Kawasan peruntukan industri besar dikembangkan di Kecamatan
Tilamuta, Mananggu, Wonosari dan Paguyaman," ujarnya.
Industri yang paling dominan di Boalemo adalah industri furniture dan pengolahan lainnya. Pada tahun 2014 banyaknya industri furniture dan pengolahan lainnya yang ada di Boalemo berjumlah 146. Sedangkan tenaga kerja yang ada di industri furniture dan pengolahan lainnya berjumlah 425. Selain indutri furniture dan pengolahan lainnya, industri makanan dan minuman juga ada di Boalemo sebanyak 69, dengan tenaga kerja sebanyak 277.
Selain itu, Pelabuhan Tilamuta
juga berperan dalam distribusi komoditi berupa padi, jagung, kakao dan
kopra/kelapa ke Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat bahkan ke
Negara Asia seperti Jepang untuk Komoditi Kakao berupa pasta per musim panen.
(Redaksi ISL News/Humas Hubla/email:islnewstv@gmail.com).