
MAKASSAR (ISL News) – PT Pelindo Jasa Maritim, Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo pada Semester I 2022 berhasil melakukan pengembangan layanan Marine, Equipment and Port Services atau MEPS dengan realisasi value creation mencapai 64% dari target yang ditetapkan tahun ini.
Hal itu disampaikan Direktur Utama Subholding Pelindo Jasa Maritim
(SPJM), Prasetyadi di hari pertama Pelindo Forum pada sesi “Talkshow Direktur
Utama Subholding” yang digelar di Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia
(PMLI) Kampus 1, Bogor, Jawa Barat, selama tiga hari, Kamis – Sabtu (21 – 23
Juli 2022).
Prasetyadi mengatakan, pengembangan layanan MEPS baru yang
dilakukan pihaknya untuk melengkapi penawaran maritim dan nilai tambah kepada
pelanggan utama.
Menurut dia, ada tujuh pencapaian atau progress yang telah
dilakukan pihaknya selama Semester I tahun ini. “Yakni pencapaian value
creation dari layanan docking, pelayanan shore connection di Tanjung Priok,
maintenance peralatan terminal tractor di Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan,
barging atau tongkang dari Wilmar ke Pelabuhan Tanjung Perak, jasa modifikasi
terhadap crane yang direlokasi dari Jakarta International Container Terminal
(JICT) ke Makassar New Port (MNP), pengelolaan limbah di lingkungan pelabuhan
di PT Energi Pelabuhan Indonesia (EPI), dan proyek pengerukan kolam di
Bagendang, Sampit, Kalimantan Tengah.
Sementara itu, pencapaian atau progress pengoperasian MEPS di
Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) atau Terminal Khusus (Tersus) untuk memperluas
pangsa pasar SPJM di luar pelabuhan Pelindo telah mencapai realisasi value
creation sebesar 273%, dengan progress pelaksanaan mencapai 85%.
“Adapun progress yang telah kami capai yaitu value creation dari
pelayanan pemanduan dan penundaan di Kideco (Tanah Grogot), value creation dari
pelayanan pemanduan dan penundaan di Bayan Resource (Lubuk Tutung) atau Kaltim
Prima Coal (KPC), value creation dari pelayanan pemanduan dan penundaan di Tilamuta, Gorontalo dan value creation dari
pelayanan pemanduan dan penundaan di
Tanjung Pinang, Kepulauan Riau,” sebut Prasetyadi.
Dia menambahkan, hingga Semester I 2022 pihaknya juga telah
melakukan kerja sama manufaktur dengan produsen alat bongkar muat untuk
menghemat biaya pembelian alat bongkar muat.
“Di antaranya kami telah melakukan penandatanganan Nota
Kesepahaman atau MoU terkait pembangunan crane lokal dengan beberapa pihak,”
ujarnya.
Dari segi internalisasi budaya tambah Prasetyadi, pihaknya juga
telah melakukan upaya internalisasi budaya PT Pelindo Jasa Maritim di
subholding, anak, dan cucu perusahaan untuk meningkatkan sinergi dan efisiensi
SDM. “Yang saat ini progress pelaksanaannya telah mencapai 71%.”
Pencapaian tersebut di antaranya, telah dilaksanakan sosialisasi
untuk pemahaman budaya AKHLAK dengan media digital, sedang dilaksanakan sharing
session untuk penguatan budaya AKHLAK, telah dilaksanakan sosialisasi perubahan
pasca merger dengan media digital, berupa poster dan video.
“Serta telah dilaksanakan program BTS atau “Break the Silo” dengan
cara learning by sharing dan team building, serta program Leader Messages and
AKHLAK Affirmation,” bebernya.
(Redaksi ISL News/Corsec Pelindo Jasa Maritim/email:islnewstv@gmail.com).