
BALI (ISL News) – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sabtu (4/6), mengecek progres pembangunan Pelabuhan Sanur, Bali. Secara keseluruhan, progres pembangunan telah mencapai lebih dari 80% dan ditargetkan beroperasi pada September 2022.
“Kalau ini selesai,
para penumpang tidak perlu masuk ke air lagi karena sudah ada dermaganya. Ini
suatu potensi wisata yang luar biasa. Kita harapkan ini bisa menjadi bagian
dukungan perhelatan KTT G20 di Bali,” ujar Menhub.
Menhub mengatakan,
pembuatan desain bangunan terminal penumpang Pelabuhan Sanur berkolaborasi
dengan arsitek lokal Bali. “Bangunannya kita tonjolkan arsitektur dan nuansa
budaya Bali yang sangat kuat dan menarik. Pelabuhan ini akan menjadi titik
konektivitas dari beberapa pulau lainnya seperti Nusa Penida, dan juga akan
menambah daya tarik wisata,” tutur Menhub.
Dalam setiap
pembangunan infrastruktur transportasi yang dilakukan, Menhub ingin memastikan
hasilnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. “Setiap pembangunan harus
netes atau dapat dirasakan langsung manfaatnya. Tadinya pelabuhan hanya
seadanya, sekarang kita buat lebih modern dan sempurna sehingga memudahkan
masyarakat,” ucapnya.
Pada kesempatan yang
sama, Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan pihaknya terus memantau jalannya
pembangunan untuk memastikan berjalan dengan baik dan sesuai rencana. Ia berharap,
nantinya Presiden bisa meresmikan pengoperasian Pelabuhan Sanur bersama dengan
dua pelabuhan lainnya yaitu Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan dan
Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida.
“Keberadaan ketiga
pelabuhan ini diharapkan menjadi pusat ekonomi baru di Bali dan berdampak
positif bagi perekonomian masyarakat
Bali dan sekitarnya,” katanya.
Kemenhub telah
memulai pembangunan Pelabuhan Sanur sejak Desember 2020 yang meliputi pekerjaan
jasa konsultansi dan pekerjaan konstruksi (fisik). Pembangunan dilakukan dalam
periode tahun anggaran jamak (multiyears) 2020-2022, yang bersumber dari APBN
Kemenhub dengan total anggaran Rp. 398 miliar.
Selain Pelabuhan
Sanur, Kemenhub juga membangun dua pelabuhan lainnya yaitu Bias Munjul dan
Sampalan, untuk menghubungkan kawasan yang dikenal dengan sebutan Segitiga Emas
yaitu Sanur, Nusa Penida, dan Nusa Ceningan.
Kondisi sebelumnya,
ketiga pelabuhan ini tidak memiliki dermaga, sehingga penumpang yang naik turun
kapal harus turun ke air dengan kondisi basah. Dengan pembangunan dermaga,
terminal penumpang dan fasilitas lainnya, diharapkan dapat meningkatkan
keselamatan dan kenyamanan para penumpang.
Dalam kesempatan
tersebut, Menhub juga meninjau Terminal Kedatangan Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk memastikan
kesiapan fasilitas Bandara jelang KTT
G20 pada bulan Oktober- November 2022.
Turut hadir dalam
peninjauan, Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Sesditjen Perhubungan
Laut Arif Toha, serta perwakilan dari Hutama Karya, SBS, dan Virama KSO selaku
pelaksana pekerjaan konstruksi (fisik).
(Redaksi ISL
News/Ditjen HUBLA/email:islnewstv@gmail.com).