 |
| Kartu Tani untuk kesejahteraan petani. |
Pemerintah tengah mengkaji rencana transformasi subsidi pupuk, menjadi subsidi langsung kepada petani. Implementasinya melalui Kartu Tani.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno mengatakan, sebanyak 8,8 juta petani akan mendapatkan Kartu Tani. Di mana, kartu ini dipergunakan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi.
Namun, kata Rini, dari 8,8 juta petani tersebut, baru sekitar 5,9 juta petani yang telah menerima Kartu Tani. jadi, masih ada 2,9 juta Kartu Tani yang belum disebar. "Kita sudah melakukan bersama sama dengan Kementan (Kementerian Pertanian) dari total 8,8 juta petani yang menerima subsidi pupuk," kata Rini di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu malam (11/10/2017).
Untuk Kartu tani yang tersisa 2,9 juta itu, Rini bilang, akan segera didistribusikan. paling lambat akhir tahun, 8,8 juta Kartu Tani sudah di tangan petani. "Nah ini pada dasarnya semua sudah mendapatkan kartu tani. Nah sisanya kapan selesai, kita targetkan akhir tahun ini selesai," kata Rini.
Nantinya, lanjut Rini, para petani yang memiliki Kartu Tani bisa membeli pupuk bersubsidi di kios-kios yang telah ditetapkan pemerintah. "Jadi di kartu tani itu akan tercatat jumlah pupuk subsidi yang mereka dapat berapa jadi mereka pakai kartu tani itu ke kios kemudian mereka bisa membeli berapa pupuk bersubsidi," kata Rini.
Penggunaan kartu tani dilakukan untuk meminimalisir penyalahgunaan pupuk. Selain itu, melalui kartu, penyerapan dan distribusi pupuk dapat terpantau.
Untuk bank penerbit kartu tani terdiri dari 3 (tiga) bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu BRI untuk Banten, Yogyakarta dan Jawa Tengah. Bank Mandiri di Jawa Barat, dan Bank BNI untuk Jawa Timur. Adapun progress kartu tani di Pulau Jawa per akhir September 2017, sudah mencapai 97%.
