Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno |
Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno meminta masyarakat bisa lebih proaktif dalam proses yang pendataan yang dilakukan oleh KPUD DKI.
“Sekarang sifatnya masyarakat yang proaktif. Nanti di tempat-tempat yang strategis itu, bisa di apartemen, kita buka posko di situ, ada petugas di situ. Moga-moga mereka mengambil pelajaran, kemarin tidak bisa menggunakan hak pilih karena tidak terdaftar, moga-moga nanti mau mendaftar dan kemudian nanti kita data," kata Sumarno, di Jakarta, Minggu (5/3/2017).
Ia menambahkan, KPU DKI akan memaksimalkan proses pemdataan pemilih untuk mengurangi insiden kekurangan kertas suara yang terjadi pada pilgub putaran pertama kemarin.
"Bila pemilihnya akurat, data pemilihnya komprehensif, mutakhir, itu menjadi dasar bagi KPU untuk menentukan berapa surat suara yang akan dicetak. Jadi sudah pasti akan ada perubahan daftar pemilih tetap dan sudah pasti kalau DPT berubah, surat suara juga akan berubah," tandasnya.
Sumarno menerangkan bahwa melebihkan surat suara 2,5% dari jumlah total pemilih dalam setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) merupakan aturan yang tertera di UU. Sebab itu, KPU DKI tidak akan memberikan lebih banyak surat suara yang telah ditentukan.
"Karena surat suara itu jumlah cetakannya harus ditentukan. Karena berbahaya kalau surat suara dicetak melampaui jumlah pemilih, nanti bisa disalahgunakan untuk kepentingan oleh pihak-pihak tertentu. Oleh karena itu, yang ditingkatkan bukan surat suaranya, tetapi adalah memaksimalkan akurasi data pemilihnya," imbuhnya.