MAKASSAR (ISL
News) – PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM) sebagai salah satu
subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang Marine,
Equipment, Port Services, Dredging dan Shipyard (MEPS) kembali menggelar
Program Sahabat Inspiratif Pelindo (SIP) pada tanggal 1-2 Desember di Makassar.
Program SIP dengan tajuk Difablepreneur Batch 2 ini
diselenggarakan SPJM melalui kolaborasi bersama Kementerian Sosial (Kemensos)
RI melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sentra Wirajaya Makassar. Kegiatan ini
merupakan kolaborasi kedua setelah sebelumya juga dilaksanakan Difablepreneur
Batch 1 pada tanggal 2-3 Maret 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung
peningkatan kapasitas kemampuan penyandang disabilitas agar memiliki
kemandirian, terutama dari segi ekonomi melalui penjualan produk-produk
kerajinan.
Difablepreneur Batch 2 kali ini diikuti oleh 30 (tiga
puluh) orang peserta yang akan mengikuti pelatihan selama 2 (hari) yang terdiri
dari dua jenis pelatihan yaitu pembuatan Batik Ciprat dan Tote Bag. Selain
teknik dan praktik langsung pembuatan produk, pelatihan ini juga memberikan
materi umum terkait sejarah, filosofi, serta
tren terkini penjualan produk.
“Ini adalah tahun kedua kami bekerja sama dengan
Sentra Wiraya Makassar (SWM) untuk melaksanakan pelatihan difablepreneur ini
sebagai bentuk dukungan kami untuk pemberdayaan teman-teman disabilitas secara
berkelanjutan. Budaya inklusivitas juga menjadi faktor bagi kami untuk terus
mendorong peningkatan kapabilitas penyandang disabilitas agar tetap bisa
berkarya dan berkompetisi. Dengan menggandeng trainer dari SWM selaku balai rehabilitasi sosial
penyandang disabilitas fisik dan lansia serta melibatkan salah satu UMKM binaan SPJM sebagai trainer,
kami yakin pelatihan dapat memberikan manfaat kepada seluruh peserta,” SVP Sekretaris
Perusahaan SPJM, Tubagus Patrick menjelaskan.
Lebih lanjut, Patrick menerangkan bahwa pelatihan kali
ini sejalan dengan Program Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu
pendidikan berkualitas, bertujuan untuk menyediakan pendidikan yang inklusif,
adil, dan berkualitas untuk semua, serta mendorong peluang pembelajaran
sepanjang hayat.
“Agar benar-benar mencapai tujuan pengembangan
berkelanjutan, insya Allah kami juga akan melakukan pendampingan pasca kegiatan
pelatihan ini termasuk terkait strategi pemasaran dan penjualan produk hasil
dari pelatihan hari ini,” Patrick manambahkan.
Program ini juga dilaksanakan dalam rangka
memperingati hari Disabilitas Internasional 2025 yang jatuh pada 3 Desember
2025 yang bertema “Mewujudkan
masyarakat yang ramah dan inklusif bagi penyandang disabilitas demi
mendorong kemajuan sosial. Kegiatan ini juga dirangkaian dengan penyerahan
bantuan kepada penyandang disabilitas berupa 4 (empat) unit kursi roda elekrik,
8 (delapan) unit kursi roda manual, dan 20 (dua puluh) tongkat jalan. Harapannya
pelatihan ini menjadi inspirasi dari berbagai pihak untuk lebih mendukung kemandirian
ekonomi dan sosial bagi para disabilitas.
(Redaksi ISL News/Corcom SPJM).




















