
MADURA (ISL News) - Hembusan angin yang bersahutan dengan gelombang laut lepas mengiringi proses penurunan tenaga kerja dari fasilitas offshore (lepas pantai). Di bawahnya, sebuah kapal kecil dengan tenaga besar memastikan setiap kru dapat turun dengan aman ke dek kapal. Dialah kapal tunda, armada tangguh yang memiliki peran krusial dalam mendukung operasional di wilayah lepas pantai. Dengan kemampuan manuver tinggi dan daya tahan terhadap kondisi laut ekstrem, kapal tunda menjadi elemen penting dalam kelancaran arus logistik dan energi nasional.
Jauh dari sibuknya dermaga dan lalu lintas
pelabuhan, aktivitas maritim terus berjalan pada sektor offshore. Diperlukan keterlibatan banyak pihak untuk memastikan
keselamatan dan kelancaran operasional sesuai standar. Di sinilah kapal tunda
berperan sebagai penggerak rantai industri energi, distribusi logistik,
infrastruktur, hingga sumber daya lainnya yang beroperasi di laut lepas.
Salah satu titik operasi tersebut berada
di perairan Madura, sekitar 57 mil laut dari pelabuhan Tanjung Perak. Di sana,
kapal tunda Kresna 306 milik PT Pelindo Marine Service (Pelindo Marine) tengah
bertugas.
Fitra Kurniawan, salah satu kru kapal
membagikan pengalamannya. “Saat itu kami sedang melaksanakan crew transfer, proses saat kapal tunda
mengangkut kru dari satu sarana offshore ke sarana lainnya. Kondisinya cukup
menantang karena ombak tinggi dan angin kencang. Sementara itu, kru harus
diangkut melalui personal basket melalui
deck belakang kapal sehingga
mengharuskan kapal berjalan dengan haluan mundur, jadi harus ekstra hati-hati.”
Jelas Fitra.
Ia juga menambahkan bahwa walau beroperasi
jauh dari pelabuhan, kru tetap melaksanakan prinsip-prinsip keselamatan.
“Bekerja jauh dari pelabuhan punya tantangannya sendiri dan harus tetap
beroperasi dengan aman. Misalnya jika cuaca buruk dan angin melebihi 30 knots,
kami hentikan operasional karena berisiko kecelakaan.” Fitra menambahkan.
Di tengah risiko dan kondisi alam yang
seringkali tak terprediksi, operasional offshore
membawa tantangan lebih dari operasional darat maupun di pelabuhan. Sarana offshore tidak memiliki kemampuan olah
gerak sendiri, di sinilah kapal tunda berperan mulai dari pemindahan rig, pengangkutan ponton, penundaan kapal besar, hingga
distribusi suplai logistik kru. Tak hanya itu, kapal tunda juga siap berperan
sebagai standby rescue untuk situasi
darurat seperti pemadaman kebakaran maupun evakuasi.
Sebagai bagian dari grup usaha PT
Pelabuhan Indonesia (Persero), Pelindo Marine berkomitmen menghadirkan layanan
pemanduan dan penundaan kapal yang profesional dan aman. Direktur Komersial,
Operasi, dan Teknik Pelindo Marine, Elvin Syah Putra, menyatakan bahwa perusahaan
siap berkontribusi dalam sektor industri dan maritim yang lebih luas di luar
kawasan SBPP (Sarana Bantu Pemanduan dan Penundaan).
“Pelindo Marine terus memperkuat armada
untuk menghadirkan layanan terbaik. Kini kami hadir di 55 wilayah Indonesia,
dengan kapal berstandar keselamatan tinggi dan spesifikasi teknis sesuai
kebutuhan industri sehingga siap mendukung logistik hingga industri
pengembangan energi di berbagai titik strategis di Indonesia.” Jelasnya.
Kapal tunda Pelindo Marine melaju,
memainkan peran sebagai penggerak penting di tengah sarana lepas pantai. Kapal
yang dilengkapi kekuatan bollard pull yang
memadai, dimensi kapal yang sesuai kebutuhan aksi, hingga fasilitas keselamatan
seperti Fire Fighting System hadir
sebagai solusi olah gerak yang tangguh, aman, dan andal. Mendukung aktivitas
industri energi, logistik, dan infrastruktur untuk Indonesia.
(Redaksi ISL
News/Corcom PMS).