
SINGAPURA (ISL News) – Delegasi Indonesia yang diwakili Kementerian Perhubungan menghadiri acara Global Aviation and Maritime Symposium yang dilaksanakan pada tanggal 13-14 Juli 2025 di Raffles City Convention Centre dan acara International Safety@Sea Week 2025 tanggal 15 Juli 2025 di Conrad Singapore Marina Bay, Singapura.
Acara Simposium dibuka oleh Mr. Jeffrey Siow selaku Pelaksana Tugas Menteri Transportasi Singapura yang sekaligus sebagai Menteri Senior di Bidang Keuangan. Adapun Delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Samsuddin didampingi Atase Perhubungan KBRI Singapura, Wahyu Ardhiyanto, dan Kasubdit Pencegahan Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal dan Perlindungan Lingkungan di Perairan, Miftahul Hadi. Acara ini juga diikuti oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, Suryo Pratomo.
Simposium di bidang transportasi ini merupakan acara internasional yang pertama kali diadakan oleh Pemerintah Singapura untuk menghadapi perkembangan dan perubahan transformatif secara global, yang didorong oleh prioritas ekonomi yang terus berkembang, tujuan keberlanjutan, dan kemajuan teknologi.
“Sektor penerbangan dan maritim terus memainkan peran penting dalam mendorong konektivitas dan perdagangan global, namun keduanya harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari mencapai target zero emisi, meningkatkan ketahanan rantai pasokan logistik, hingga merangkul transformasi digital,” ujar Samsuddin.
Pada pertemuan ini juga dilakukan Diskusi Panel Tingkat Tinggi yang menghadirkan para pemimpin Kementerian dan pakar industri untuk membahas strategi pertumbuhan berkelanjutan, inovasi-inovasi yang sedang berkembang, serta peran tata kelola global dalam membentuk masa depan transportasi.
Beberapa pimpinan organisasi internasional di bidang transportasi turut hadir seperti Sekretaris Jenderal International Maritime Organization (IMO), Mr. Arsenio Dominguez dan Sekretaris Jenderal International Civil Aviation Organization (ICAO), Mr. Juan Carlos Salazar.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Perkapalan dan Kepelautan melakukan diskusi bilateral dengan Sekretaris Jenderal IMO, Mr. Arsenio Dominguez membahas penyampaian dukungan Indonesia terhadap agenda IMO, kesiapan Indonesia dalam implementasi kebijakan IMO, permintaan dukungan untuk pengembangan kapasitas di bidang keselamatan pelayaran, perlindungan lingkungan maritim dan teknologi baru, inisiatif pengembangan dan regulasi Maritime Autonomous Surface Ships (MASS), serta usulan penguatan peran negara berkembang di IMO.
Usai menghadiri Simposium, Delegasi Indonesia juga mengikuti International Safety@Sea Week 2025 yang dibuka oleh Mr Ang Wee Keong, Chief Executive Maritime and Port Authority Singapura, Mr Murali Pillai, Senior Minister of State, Ministry of Law & Ministry of Transport, dan Mr Arsenio Dominguez, Sekjen IMO.
“Pada kesempatan ini, kami melakukan diskusi bilateral dengan Chief Executive Maritime and Port Authority Singapura Mr Ang Wee Keong terkait penguatan kerja sama bilateral maritim, kolaborasi dalam pengembangan teknologi maritim dan Maritime Autonomous Surface Ships (MASS), penanganan kecelakaan maritim, pertukaran data keselamatan, dekarbonisasi dan transisi energi di sektor maritim, dukungan terhadap digitalisasi dan harmonisasi sistem, serta partisipasi Indonesia dalam platform internasional yang dimotori Singapura,” jelas Samsuddin.
Selain itu, dilakukan juga kunjungan ke Pelabuhan Pasir Panjang untuk melihat Latihan Penanggulangan Pencemaran Bahan Kimia (CHEMSPILL). Latihan ini dilaksanakan setiap dua tahun sekali melibatkan lintas lembaga yang bertujuan untuk menguji kesiapsiagaan dan responsivitas operasional Whole-of-Government (WoG) dalam menghadapi tumpahan bahan kimia di laut.
“Latihan ini menjadi wadah untuk mendemonstrasikan atau memvalidasi inisiatif baru dan teknologi terkini dalam rangka mitigasi risiko dan peningkatan kapasitas. Kegiatan utama dalam latihan ini mencakup demonstrasi Maritime Digital Twin dan pemodelan sebaran bahan kimia (chemical plume modelling) untuk meningkatkan dan mengoptimalkan respons darurat melalui integrasi data kondisi lingkungan secara real-time demi kesadaran situasi yang lebih baik,” pungkasnya.
(Redaksi ISL News/PF/ETJ/HJ).