OTONOMI - MALUKU UTARA
Ternate - Sebanyak 7 bakal Calon gubernur dan 5 bakal calon wakil gubernur akan mengikuti fit and proper test di DPP PDI Perjuangan 4 September mendatang. Mereka adalah bakal calon gubernur Rudy Erawan, Namto Hui Roba, Abdul Ghani Kasuba (AGK), Ahmad Hidayat Mus (AHM), Zein Mansyur, Capt. Ali Ibrahim dan Burhan Abdurahman.
Sedangkan Bacawagub yang ikut fit and proper test adalah Hein Namotemo, Anton Piga, Ikram Haris M. Al Yasin Ali dan Basri Amal. Hal ini disampaikan Sekertaris DPD PDIP Provinsi Maluku Utara, Ikram Haris seperti dilansir Malut Post (Jawa Pos Group), Rabu (30/8).
Yang jelas yang tidak mendaftar, tidak hadir pada fit and proper test dan tidak diusung. Berdasarkan instruksi DPP, fit and proper test akan dilaksanakan 4 September,” katanya via Ponsel kemarin (29/8).
Sementara ditanya soal koalisi PDI-P- PKS di 2018, Ikram mengaku belum bisa memastikannya. Menurutnya, sampai saat ini koalisi parpol hanya sebatas wacana.
“Koalisi sudah resmi kalau sudah ada keputuan DPP partai terkait berupa rekomendasi,” ucapnya.
Meski demikian, Ikram mengaku, komunikasi politik tetap dibangun dengan semua partai dan bakal calon, khususnya bagi yang mendaftar di PDIP.
”Komunikasi tetap jalan dengan semua partai dan figur yang mendaftar di PDIP. Tapi soal koalisi, sejauh ini belum bisa dipastikan nama partainya.(jpnn)
 |
| Beberapa nama calon gubernur Maluku Utara yang muncul dan mengikuti penjaringan partai politik. |
Sedangkan Bacawagub yang ikut fit and proper test adalah Hein Namotemo, Anton Piga, Ikram Haris M. Al Yasin Ali dan Basri Amal. Hal ini disampaikan Sekertaris DPD PDIP Provinsi Maluku Utara, Ikram Haris seperti dilansir Malut Post (Jawa Pos Group), Rabu (30/8).
Yang jelas yang tidak mendaftar, tidak hadir pada fit and proper test dan tidak diusung. Berdasarkan instruksi DPP, fit and proper test akan dilaksanakan 4 September,” katanya via Ponsel kemarin (29/8).
Sementara ditanya soal koalisi PDI-P- PKS di 2018, Ikram mengaku belum bisa memastikannya. Menurutnya, sampai saat ini koalisi parpol hanya sebatas wacana.
“Koalisi sudah resmi kalau sudah ada keputuan DPP partai terkait berupa rekomendasi,” ucapnya.
Meski demikian, Ikram mengaku, komunikasi politik tetap dibangun dengan semua partai dan bakal calon, khususnya bagi yang mendaftar di PDIP.
”Komunikasi tetap jalan dengan semua partai dan figur yang mendaftar di PDIP. Tapi soal koalisi, sejauh ini belum bisa dipastikan nama partainya.(jpnn)
